Mobil Tesla Tanpa Pengemudi di Texas Alami Kecelakaan, 2 Orang Tewas

Dua orang tewas setelah sebuah kendaraan Tesla, yang diyakini beroperasi tanpa seorang pun di kursi pengemudi, menabrak pohon.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Apr 2021, 18:42 WIB
Diterbitkan 19 Apr 2021, 16:32 WIB
Roket Milik Pendiri Tesla Jadi Penyebab Kecelakaan, Kok Bisa? (Foto:Istimewa)
Roket Milik Pendiri Tesla Jadi Penyebab Kecelakaan, Kok Bisa? (Foto:Istimewa)

Liputan6.com, Houston - Dua orang tewas setelah sebuah kendaraan Tesla, yang diyakini beroperasi dengan fitur autopilot atau kemudi otomatis, menabrak pohon pada Sabtu 17 April malam di utara Houston, kata pihak berwenang.

"Tidak ada seorang pun di kursi pengemudi," kata Sersan Cinthya Umanzor dari Harris County Constable Precinct 4.

Dilansir dari CNA, stasiun televisi lokal KHOU-TV mengatakan, Tesla Model S 2019 tersebut diketahui sedang melaju dengan kecepatan tinggi, ketika gagal melewati tikungan dan keluar dari jalan raya, menabrak pohon dan terbakar.

Setelah api dipadamkan, pihak berwenang menemukan dua penumpang di dalam kendaraan, dengan satu di kursi penumpang depan sementara yang lainnya berada di kursi belakang Tesla, kata laporan itu, mengutip kantor polisi Harris County Precinct 4 Mark Herman.

Tesla dan Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Saksikan Video Berikut Ini:

Teknologi Self-driving Harus Mengatasi Rintangan Keselamatan

Ilustrasi Kecelakaan
Ilustrasi Kecelakaan (Vladyslav Topyekha/Pixabay).

Kecelakaan terjadi di tengah pengawasan yang meningkat atas sistem penggerak semi-otomatis Tesla setelah kecelakaan baru-baru ini dan saat sedang bersiap untuk meluncurkan perangkat lunak "full self-driving" yang diperbarui ke lebih banyak pelanggan.

Badan keamanan mobil AS mengatakan pada Maret, pihaknya telah membuka 27 investigasi kecelakaan kendaraan Tesla; setidaknya tiga dari kecelakaan itu terjadi baru-baru ini.

CEO Tesla Elon Musk mengatakan pada bulan Januari bahwa dia mengharapkan keuntungan besar dari perangkat lunak self-driving lengkapnya, dengan mengatakan dia "sangat yakin mobil itu akan dapat mengemudikan dirinya sendiri dengan keandalan yang melebihi manusia tahun ini."

Teknologi self-driving harus mengatasi rintangan keselamatan dan regulasi untuk mencapai kesuksesan komersial.

Umanzor menyebut dua korban kecelakaan itu lahir pada 1962 dan 1951.

 

Reporter: Lianna Leticia

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya