13 Pasien COVID-19 di India Meninggal Usai Insiden Kebakaran Rumah Sakit

Perdana Menteri India Narendra Modi telah menyampaikan belasungkawa di Twitter dengan menyebut insiden itu "tragis".

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 23 Apr 2021, 15:32 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2021, 15:32 WIB
Aktivitas Krematorium Saat Gelombang Kedua Corona di India
Kerabat dan staf membawa jenazah korban virus corona di Krematorium Nigambodh Ghat, di tepi sungai Yamuna, New Delhi, Kamis dinihari (22/4/2021). Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan India tengah menghadapi ‘badai’ virus COVID-19 yang mengacaukan sistem kesehatan negara itu. (Sajjad HUSSAIN/

Liputan6.com, New Delhi - Setidaknya 13 pasien dilaporkan meninggal setelah kebakaran terjadi di unit perawatan intensif sebuah rumah sakit India yang merawat pasien COVID-19 di dekat Mumbai.

Kobaran api yang terjadi pada Jumat (23/4) pagi, padam dan empat orang yang selamat telah dipindahkan ke rumah sakit terdekat, kata pihak berwenang.

Insiden itu terjadi di tengah gelombang kedua yang mematikan dari infeksi di India, demikian dikutip dari laman BBC, Jumat (23/4/2021).

Lonjakan tersebut telah membebani rumah sakit, menyebabkan kekurangan oksigen, tempat tidur ICU, dan ventilator.

Pada Jumat (23/4), India mencatat 332.730 kasus virus Corona, penghitungan satu hari tertinggi yang terlihat di mana pun di dunia untuk hari kedua berturut-turut. Kematian harian akibat COVID-19 naik dengan rekor 2.263 dalam 24 jam sebelumnya.

Kebakaran terjadi di rumah sakit Vijay Vallabh di daerah Virar negara bagian barat Maharashtra, yang berjarak sekitar 70 km (43 mil) utara Mumbai.

Masih belum jelas bagaimana kobaran api berasal dan otoritas Maharashtra telah memerintahkan penyelidikan.

Perdana Menteri Narendra Modi telah menyampaikan belasungkawa di Twitter dengan menyebut insiden itu "tragis".

Modi akan mengadakan pertemuan dengan menteri utama negara bagian yang paling terkena dampak dan produsen oksigen pada Jumat (23/4).

Pengadilan tinggi India telah meminta pemerintah pusat untuk merancang sebuah rencana nasional guna memperkuat pasokan, oksigen, obat-obatan, pengobatan, dan vaksin.

 

Saksikan Video Berikut Ini:

Negara Bagian di India Paling Terdampak COVID-19

Festival umat Hindu di India untuk melakukan ritual mandi bersama yakni Kumbh Mela di Sungai Gangga.
Festival umat Hindu di India untuk melakukan ritual mandi bersama yakni Kumbh Mela di Sungai Gangga. Festival ini dilakukan di tengah masa pandemi COVID-19. (Foto: AP)

Mahkamah Agung menyebut situasi tersebut sebagai "darurat kesehatan nasional" - enam pengadilan tinggi di seluruh negeri sedang mendengarkan petisi yang melibatkan kekurangan tenaga medis.

Maharashtra adalah negara bagian yang paling parah terkena dampak di negara itu dalam hal kasus dan menghadapi kekurangan oksigen.

Dua hari sebelumnya, 24 pasien Covid meninggal di bagian lain Maharashtra setelah mereka kehilangan aliran oksigen ke ventilator mereka.

Kebocoran mengganggu pasokan saat tangki penyimpanan sedang diisi ulang di rumah sakit Zakir Hussain di kota Nashik.

Dalam beberapa hari terakhir, beberapa rumah sakit lain di Delhi mengatakan bahwa mereka kehabisan oksigen atau persediaannya semakin menipis.

Sejumlah orang tewas saat menunggu persediaan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya