24 April 1993: Serangan Bom IRA Guncang Jantung Kota London

Polisi London mengatakan, bom milik IRA disembunyikan di belakang truk tipper biru tua, yang diparkir di Bishopsgate.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 24 Apr 2021, 06:00 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2021, 06:00 WIB
Ilustrasi London.
Ilustrasi London.

Liputan6.com, London - Sebuah bom besar telah merobek jantung Kota London, menewaskan satu orang dan melukai lebih dari 40 orang.

Ledakan itu mengguncang bangunan dan menghancurkan ratusan jendela, mengirimkan kaca gedung yang jatuh ke jalanan.

Sebuah gereja abad pertengahan, St Ethelburga's, runtuh; gereja lain dan stasiun bawah tanah Liverpool Street, London juga hancur.

Biaya perbaikan kerusakan diperkirakan lebih dari 1 miliar pond sterling.

"Kami tidak menyangka mereka akan melakukannya lagi di area yang sama." kata penjaga keamanan Raymond Fayers, demikian dikutip dari laman BBC, Sabtu (24/4/2021).

Polisi London telah menerima peringatan berkode, tetapi masih mengevakuasi daerah itu ketika bom meledak, saat kejadian.

Kebanyakan dari mereka yang terluka adalah penjaga keamanan, tukang bangunan dan staf pemeliharaan, dan mereka yang datang ke kantor mereka untuk bekerja pada akhir pekan.

Polisi mengatakan, bom itu disembunyikan di belakang truk tipper biru tua, yang diparkir di Bishopsgate.

Itu buatan rumah, dengan sekitar satu ton pupuk - mirip dengan bom yang menghancurkan Baltic Exchange setahun lalu, menewaskan tiga orang.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Berikut Ini:


Polisi London Yakin Ini Ulah IRA

Ledakan Bus Double Decker oleh simpatisan IRA di London, 18 Februari 1996 (AFP)
Ledakan Bus Double Decker oleh simpatisan IRA di London, 18 Februari 1996 (AFP)

Salah satu yang terluka, satpam Raymond Fayers, berkata, "Kami semua terkejut bahwa mereka memilih hotspot yang sama lagi. Setiap malam, secara virtual, kami mendapat semacam ketakutan, tetapi kami tidak berharap mereka melakukannya lagi di area yang sama."

Orang meninggal itu ditemukan di bawah puing-puing selama lima jam pencarian di dekat tempat bom meledak.

Polisi mengatakan mereka tidak ragu bahwa bom itu ditanam oleh IRA, meskipun organisasi tersebut belum mengatakan bahwa mereka melakukan serangan itu.

Ledakan itu terjadi lebih dari sebulan setelah bom Warrington, yang menewaskan dua anak.

Komandan David Tucker, dari Pasukan Anti-Teroris, berkata, "Kami berharap setelah kematian di Warrington bahwa akan ada semacam titik balik."

Daerah di sekitar lokasi ledakan hari itu tetap ditutup, tetapi Walikota London telah berjanji bahwa London akan kembali beroperasi beberapa hari setelahnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya