Liputan6.com, Singapura - Singapura mendesak warganya untuk mengurangi interaksi sosial dan memperingatkan tindakan yang lebih keras lantaran infeksi Virus Corona COVID-19 meningkat.
Laporan terbaru yang dikonfirmasi yaitu, sembilan kasus lokal pada Jumat 1 Mei, demikian dikutip dari laman CNBC.com, Selasa (4/5/2021).
Meskipun itu hanya sebagian kecil dari jumlah yang dilaporkan dari Asia Tenggara di antara negara tetangga Singapura , lonjakan infeksi ini menjadi kemunduran bagi pusat bisnis di Asia tersebut, yang sebelumnya berhasil menahan penyebaran wabah.
Advertisement
"Kita harus siap secara mental bahwa jika situasinya tidak membaik, dan malah terus memburuk dalam beberapa hari mendatang, maka kami tidak akan ragu untuk mengambil tindakan yang lebih keras," ujar Lawrence Wong, Menteri Keuangan yang turut ikut mengepalai gugus tugas Virus Corona Singapura.
Ada 13 kasus yang sekarang terkait dengan Rumah Sakit Tan Tock Seng, termasuk empat anggota staf yang telah divaksinasi tetapi tidak memiliki gejala apapun.
Sejauh ini pihak berwenang telah mengisolasi empat bangsal rumah sakit, melarang pengunjung dan melakukan pengujian massal mengikuti temuan klaster baru.
Saksikan Video Berikut Ini:
COVID-19 di Singapura
Singapura telah melaporkan lebih dari 61.000 kasus COVID-19 sejak pandemi melanda tahun lalu, sebagian besar di asrama yang menampung pekerja asing berupah rendah.
Sebagian besar kasus berikutnya telah diimpor. Program imunisasi Singapura berjalan lancar, menggunakan vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna.
Pihak setempat menargetkan akan menginokulasi populasinya sebanyak 5,7 juta pada akhir tahun 2021.
Advertisement