Infeksi COVID-19 Global Naik, Arab Saudi Pertimbangkan Larang Jemaah Haji dari Luar Negeri

Arab Saudi dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk melarang jemaah haji dari luar negeri.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 07 Mei 2021, 09:01 WIB
Diterbitkan 07 Mei 2021, 08:14 WIB
ibadah haji di tengah pandemi COVID-19
Sejumlah jemaah saling jaga jarak saat melakukan tawaf mengelilingi Ka'bah di dalam Masjidil Haram saat melakukan rangkaian ibadah haji di Kota Suci Mekkah, Arab Saudi, Rabu (29/7/2020). Karena pandemi virus corona COVID-19, pemerintah Arab Saudi hanya membolehkan sekitar 10.000 orang. (AP Photo)

Liputan6.com, Jeddah - Arab Saudi sedang mempertimbangkan untuk melarang jemaah haji dari luar negeri untuk tahun kedua berturut-turut.

Pertimbangan itu dilatarbelakangi kasus COVID-19 yang meningkat secara global, dan kemunculan infeksi dari varian baru, menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut kepada Reuters pada Rabu 5 Mei 2021.

Sementara itu, warga dan penduduk Arab Saudi bisa melaksanakan haji, jika mereka sudah divaksin, atau telah pulih dari COVID-19 setidaknya beberapa bulan sebelumnya.

Langkah tersebut akan membatasi ziarah ke Makkah.

"Sementara ada diskusi tentang kemungkinan larangan dilakukan, namun belum ada keputusan akhir apakah akan menerapkannya," kata mereka, seperti dikutip dari The Straits Times, Jumat (7/5/2021).

Dua sumber yang mengetahui masalah ini menyebutkan, otoritas Arab Saudi awalnya sempat berencana mengizinkan sejumlah jemaah haji yang sudah divaksin dari luar negeri.

Tetapi karena adanya kebingungan tentang jenis vaksin, kemanjurannya, dan kemunculan varian baru, mendorong para pejabat mempertimbangkan kembali kebijakan mereka. 

Secara global, infeksi COVID-19 masih meningkat di 35 negara. Setidaknya ada 153.508.000 infeksi dan 3.351.000 kematian yang dilaporkan akibat Virus Corona yang dilaporkan.

India memimpin dunia dalam jumlah rata-rata harian kematian baru yang dilaporkan. Terhitung satu dari setiap empat kematian yang dilaporkan di seluruh dunia setiap harnya terjadi di negara tersebut.

 

Saksikan Video Berikut Ini:

Sebelum COVID-19, Arab Saudi Terima Sekitar 2,5 Juta Jemaah Haji-Umrah

Memanjatkan Doa di Hadapan Kakbah
Umat muslim mengelilingi Kakbah di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Senin (5/8/2019). Saat haji atau umrah, umat muslim akan berputar tujuh kali mengelilingi Kakbah berlawanan arah jarum jam. (AP Photo/Amr Nabil)

Pada bulan Februari, Arab Saudi menangguhkan pelancong dari 20 negara, kecuali diplomat, warga negara Arab Saudi, tenaga medis, dan keluarga mereka, untuk membantu mengekang penyebaran COVID-19.

Larangan yang masih berlaku hingga saat ini, mencakup pelancong dari Uni Emirat Arab, Jerman, Amerika Serikat, Inggris, Afrika Selatan, Prancis, Mesir, Lebanon, India, dan Pakistan.

Sebelum pandemi COVID-19, sekitar 2,5 juta jamaah biasa mengunjungi situs-situs paling suci Islam di Mekkah dan Madinah untuk haji dan umrah sepanjang tahun.

Data resmi yang dikutip Reuters menunjukkan bahwa tradisi ini, secara keseluruhan menghasilkan pemasukan bagi kerajaan Arab Saudi sekitar 12 miliar dollar (Rp 171,8 triliun) dalam setahun.

Sebagai bagian dari rencana reformasi ekonomi yang dilakukan oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman, Kerajaan Saudi berharap meningkatkan jumlah jemaah umrah dan haji masing-masing menjadi 15 juta dan 5 juta pada 2020.

 Jumlah jemaah umrah diharap dapat digandakan lagi menjadi 30 juta pada 2030. 

Infografis 5 Tips Cegah COVID-19 Saat Beraktivitas dengan Orang Lain

Infografis 5 Tips Cegah Covid-19 Saat Beraktivitas dengan Orang Lain. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 5 Tips Cegah COVID-19 Saat Beraktivitas dengan Orang Lain. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya