Liputan6.com, Wellington - Selandia Baru menangguhkan perjalanan bebas karantina dengan negara bagian Victoria di Australia pada Selasa (25/5), karena kemunculan klaster COVID-19 baru di wilayah itu.
Penangguhan ini menandai keempat kalinya gelombang perjalanan trans-Tasman terganggu sejak dibuka pada April lalu.
Pejabat di Wellington mengatakan bahwa mereka mengambil pendekatan secara hati-hati setelah Melbourne mencatat sembilan kasus lokal COVID-19 baru dalam dua hari terakhir, yang diyakini terkait dengan sebuah hotel karantina.
Advertisement
Menteri penanggapan COVID-19 Selandia Baru, Chris Hipkins mengatakan bahwa penangguhan akan berlaku pada pukul 8 malam waktu setempat pada Selasa (25/5), dan tetap berlaku selama setidaknya 72 jam.
"Pemerintah memahami gangguan ini untuk sementara akan menyebabkan penumpang terkena dampak," imbuh Hipkins, seperti dikutip dari Channel News Asia, Selasa (25/5/2021).
"Itu adalah keputusan yang cepat, namun yang benar adalah mengingat soal kemungkinan hal-hal yang tidak diketahui saat ini," jelasnya.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Kunjungan PM Australia ke Selandia Baru Akan Tetap Berlangsung
Selain itu, penangguhan itu juga akan dicabut saat pertandingan Super Rugby Otago Highlanders-Melbourne Rebels di Queenstown, yang akan dihadiri oleh Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern dan Perdana Menteri Australia Scott Morrison.
Kunjungan Morrison ke Selandia Baru pun juga dilakukan untuk pembicaraan diplomatik bilateral.
Penerbangan ke Australia Barat telah ditangguhkan dua kali sebelumnya dan layanan ke New South Wales terpengaruh awal Mei ini.
Diketahui, semua kasus COVID-19 di Australia disebabkan oleh infeksi yang terkait dengan hotel karantina wisatawan internasional.
Advertisement