Liputan6.com, Shanghai - Seorang penggembala di China mendapati pujian dan disebut sebagai pahlawan setelah menyelamatkan enam peserta lomba lari yang terkena cuaca ekstrem saat mengikuti ajang ultramaraton.
Dilansir AFP, Rabu (26/5/2021) bencana itu menewaskan 21 peserta lomba lainnya.
Baca Juga
Zhu Keming menjadi trending di platform Weibo pada Selasa (25/5), tiga hari setelah lomba lari lintas negara 100 kilometer di provinsi barat laut Gansu menjadi pengalaman yang mengerikan ketika hujan, angin kencang serta hujan es melanda wilayah tersebut.
Advertisement
Musibah itu memicu kemarahan dan duka di China, karena pertanyaan tentang mengapa pihak penyelenggara tampaknya mengabaikan peringatan tentang cuaca ekstrem kepada para peserta.
Zhu sedang menggembalakan dombanya pada hari Sabtu (22/5) sekitar jam makan siang ketika angin kencang, hujan, dan suhu yang menurun.
Mengetahui adanya hujan dan angin kencang, Zhu mencari perlindungan di sebuah gua di mana dia menyimpan pakaian dan makanan untuk keadaan darurat.
Tetapi ketika berada di dalam gua, Zhu mendapati beberapa orang dari 172 peserta lomba lari.
Ia pun langsung memeriksa para pelari tersebut untuk melihat kondisi mereka, yang tampaknya mengalami kram.
Zhu juga berusaha menenangkan salah satu peserta lomba dengan memijat tangan dan kakinya yang membeku, menyalakan api, dan mengeringkan pakaiannya.
Empat pelari yang berhasil masuk ke dalam gua, memberi tahu penggembala tersebut bahwa teman mereka terdampar di luar, dan ada beberapa tidak sadarkan diri.
Sekali lagi Zhu pergi keluar dan menantang hujan es dan suhu yang membekukan. Ia juga mencapai seorang pelari yang tergeletak di tana, kemudian membungkusnya dengan selimut dan membawanya ke tempat penampungan.
Ucapkan Rasa Syukur
"Saya ingin mengatakan betapa bersyukurnya saya kepada orang yang menyelamatkan saya," kata salah satu seorang pelari, Zhang Xiaotao di Weibo.
"Tanpa dia, aku akan tertinggal di sana," ungkapnya.
Zhu telah dipuji di China karena tindakannya yang tidak mementingkan diri sendiri, tetapi gembala itu mengatakan kepada media pemerintah bahwa dia "hanyalah orang biasa yang melakukan hal yang sangat biasa".
Zhu menyelamatkan tiga pria dan tiga perempuan, tetapi menyesali bahwa dia tidak dapat berbuat lebih banyak untuk membantu orang lain yang dilaporkan meninggal karena hipotermia.
"Masih ada beberapa orang yang belum bisa diselamatkan," ungkap Zhu.
"Ada dua pria yang tidak bernyawa dan saya tidak bisa melakukan apa pun untuk mereka," ceritanya.
"Maafkan saya," tutur Zhu.
Tragedi tersebut telah memberikan sorotan baru pada lomba maraton dan industri lomba lari di China, dengan pihak berwenang yang memerintahkan penyelenggara kompetisi olahraga untuk meningkatkan keselamatan.
Menurut surat kabar The Paper di Shanghai, lima lomba lari lintas alam, maraton, atau lari lainnya telah dibatalkan dalam waktu singkat.
Advertisement