Rumah Ibadah 3 in 1 untuk Umat Islam, Kristen, dan Yahudi Dibangun di Jerman

House of One dibangun untuk tiga agama di Berlin: Islam, Kristen, dan Yahudi.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 29 Mei 2021, 09:03 WIB
Diterbitkan 29 Mei 2021, 09:03 WIB
Panduan Tata Cara Puasa Ganti (Qadha)
Ilustrasi Membaca Doa Credit: freepik.com

Liputan6.com, Berlin - Rumah ibadah untuk tiga umat sedang dibangun di Berlin, Jerman. Tempat itu bernama House of One untuk umat Muslim, Kristen, dan Yahudi.

Lokasi House of One berada di pusat kota Berlin. Peletakan batu pertama sudah dilakukan dengan dihadiri seorang imam, pastur, dan rabbi, demikian laporan Le Figaro, Jumat (28/5/2021).

Masjid, gereja, dan sinagoge akan terkoneksi di dalam gedung House of One.

Ketiga pemuka agama menyambut baik pendirian House of One. Rabbi Andreas Nachama menyebut ini sebagai, "langkah penting dalam mencapai tujuan kami untuk perdamaian antar agama."

Kadir Sanci, sosok yang akan menjadi imam di House of One, berkata proyek ini adalah simbol penting di tengah polarisasi yang terjadi karena konflik Israel-Palestina pada Mei 2021.

"House of One mewujudkan harapan konstruktif bagi iman dan spiritualitas," ujarnya.

Konsepsi House of One telah dimulai dari 10 tahun lalu. Durasi proyek pembangunan akan berjalan selama empat tahun ke depan dengan biaya 47 juta euro (Rp 818,5 miliar).

Pendanaan berasal dari pemerintah Jerman dan pemerintah kota Berlin. Ada juga kampanye yang dilancarkan untuk menambah dana.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Wali Kota Berlin Kecam Islamofobia dan Anti-Semitisme

Imam dan Rabi Boncengan Naik Sepeda di Berlin
Seorang Muslim dan pria Yahudi mengayuh sepeda dengan berboncengan sebagai kampanye lintas agama melintasi Ibu Kota Jerman, Berlin, 24 Juni 2018. Aksi lintas iman ini untuk melawan kebencian atas nama agama di negara tersebut. (AP Photo/Markus Schreiber)

Wali Kota Berlin ,Michael Muller, ikut menghadiri acara upacara peletakan batu di House of One. Dalam pidatonya, ia memberi kecaman pada narasi-narasi yang memicu kebencian.

Ia berkata wajar jika peristiwa dunia menjadi bahan perbincangan di Berline, akan tetapi ia menyebut tidak ada tempat di masyarakat Jerman untuk kebencian, kekerasan, anti-semitisme, Islamofobia, racisme, dan ujaran rasis tidak memiliki tempat di masyarakat Jerman.

Le Figaro menyebut bahwa mayoritas warga di Jerman adalah warga Kristen, banyak dari mereka yang protestan.

Umat Muslim adalah minoritas dengan estimasi umat antara 5,3 juta dan 5,6 juta. Itu setara 6,7 persen populasi.

(1 euro: Rp 17.412)


Infografis COVID-19:

Infografis Kombinasi 3M Turunkan Risiko Tertular Covid-19 hingga 99,9 Persen. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Kombinasi 3M Turunkan Risiko Tertular Covid-19 hingga 99,9 Persen. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya