Liputan6.com, Kuala Lumpur - Senin 31 Mei 2021 pesawat militer China terlihat di lepas pantai Laut China Selatan (LCS). Tepatnya di wilayah Malaysia, bagian pulau Kalimantan di atas perairan yang disengketakan dengan sengit, di mana China dan Malaysia tumpang tindih mengklaim teritorial itu.
Pihak Malaysia pun lantas mengerahkan jet-jet untuk mencegat 16 pesawat militer China di lepas pantai Laut China Selatan. Insiden langka ini menuai kemarahan Menteri Luar Negeri Malaysia pada Selasa 1 Juni, yang menyebutnya sebagai "intrusi."
Baca Juga
"Pesawat angkut milik angkatan udara China itu mendekati wilayah udara Malaysia dalam formasi taktis dan terbang pada jarak sekitar 60 mil laut dari pantai," kata angkatan udara Malaysia dalam pernyataan seperti dikutip dari VOA Indonesia, Rabu (2/5/2021).
Advertisement
Pesawat-pesawat tersebut dilaporkan tampak pada radar. Beberapa upaya pun dilakukan untuk menghubungi armada itu, namun mereka tidak berbalik arah.
Ketika terbang mendekat, angkatan udara Malaysia mengerahkan beberapa pesawat untuk mencegat sekaligus mengidentifikasi mereka, sebelum pesawat-pesawat militer China itu berlalu.
Mencurigakan
Angkatan udara Malaysia menggambarkan keberadaan pesawat-pesawat itu sebagai hal yang "mencurigakan".
Pesawat tersebut tidak memasuki wilayah udara Malaysia di atas perairan teritorial negara itu.
Akan tetapi Menteri Luar Negeri Hishammuddin Hussein mengatakan mereka telah terbang di atas "zona maritim" Malaysia - wilayah yang membentang lebih jauh dari pantai - dan menggambarkannya sebagai "intrusi."
Kementerian luar negeri akan mengajukan protes ke Beijing sekaligus memanggil Duta Besar China untuk memberi "penjelasan mengenai pelanggaran wilayah udara dan kedaulatan Malaysia," katanya dalam pernyataan.
"Sikap Malaysia jelas - memiliki hubungan diplomatik yang bersahabat dengan negara mana pun tidak berarti bahwa kami akan membahayakan keamanan nasional kami," katanya.
"Malaysia tetap teguh dalam mempertahankan martabat dan kedaulatan kami," tandasnya.
Klaim China
China mengklaim hampir keseluruhan Laut China Selatan dan telah membangun banyak pos militer di pulau-pulau kecil dan atol. Tindakan itu menimbulkan amarah negara-negara lain yang juga mengklaim perairan tersebut.
Terlepas dari klaim yang tumpang tindih, hubungan Malaysia dan China biasanya bersahabat, namun insiden hari Senin itu dinilai tidak biasa.
Akan tetapi terjadi ketegangan di daerah tersebut pada masa lalu.
Tahun lalu, kapal survei China berhadap-hadapan lama dengan kapal eksplorasi minyak Malaysia di lepas pantai Kalimantan.
Vietnam, Filipina, Brunei, dan Taiwan juga mengklaim bagian-bagian Laut China Selatan.
Amerika Serikat juga telah mengirim kapal-kapal perang ke perairan itu untuk menegaskan hak internasional atas kebebasan bernavigasi. Tindakan Amerika itu mengakibatkan kemarahan China.
Advertisement