Liputan6.com, Wellesley - Dokter asal Boston, Amerika Serikat (AS), Dirk Greinender (60) dinyatakan bersalah atas pembunuhan istrinya, Mabel Greinender (58), pada 29 Juni 2001. Mereka sudah menikah lebih dari 30 tahun.
Dikutip dari History, Senin (28/6/2021), Dirk adalah ahli alergi termuka dan istrinya, yang dikenal sebagai May, bekerja untuknya sebagai perawat dan sedang mengejar gelar lanjutan di bidang perawatan kesehatan.
Pasangan tersebut telah membesarkan tiga anak dan tinggal di Wellesley, daerah di pinggiran kota Boston yang biasanya bebas dari kejahatan.
Advertisement
Tetangga dan teman-teman mereka melihat Dirk dan May sebagai pasangan yang harmonis. Hampir setiap hari, mereka berjalan bersama dengan anjing mereka di taman terdekat.
Â
Dijatuhi Hukuman Seumur Hidup
Pada 31 Oktober 1999, Dirk menelpok 911 dari ponselnya untuk melaporkan bahwa istrinya telah diserang di dekat sebuah kolam di taman lokal mereka saat keduanya sedang berjalan-jalan.
Menurut Dirk, ia meninggalkan May untuk melatih anjing mereka karena May sedang mengalami sakit punggung.
Saat ia kembali ke istrinya, Dirk menemukan tubuh May yang sudah dipukuli dalam kondisi bersujud di jalan.
May hampir dipenggal dan ditusuk di dada. Polisi menemukan sarung tangan, palu, dan pisau saku yang diyakini digunakan dalam pembunuhan di saluran pembuangan terdekat.
Dalam penyelidikan mereka, ditemukan bahwa Dirk ternyata memiliki kehidupan rahasia dan mempunyai alias "Thomas Young" untuk mengunduh pornografi di internet, mempunyai tagihan telepon seks yang besar, dan sering merencanakan pertemuan dengan pekerja seks di hotel dan di kantor rumahnya.
Polisi bahkan menemukan bahwa ia telah menghubungi seorang pekerja seks sehari setelah istrinya dibunuh.
Dirk ditangkap pada pertengahan November 1999 karena dipercaya membunuh istrinya untuk lebih leluasa melakukan aktivitas seksual di luar nikah.
Selama persidangan, jaksa menggambarkan bagaimana Dirk telah mendirikan perusahaan palsu dan menggunakannya untuk mengajukan permohonan kartu kredit perusahaan atas nama "Thomas Young".
Jaksa juga menjabarkan bahwa Dirk, dengan nama Thomas, sering meminta melakukan seks berkelompok dan menggunakan jasa pekerja seks. Pada minggu sebelum istrinya dibunuh, perilaku ini tampaknya menjadi hampir obesif.
Dalam tujuh hari itu, Dirk menghubungi beberapa pekerja seks, berhubungan dengan setidaknya satu, dan kadang juga menghabiskan lebih dari empat jam setiap hari di sejumlah situs porno internet.
Beberapa saksi juga mengatakan bahwa May semakin tidak percaya diri dengan pernikahannya, dan menjadi fokus untuk membeli baju baru, berolahraga, dan berpikir untuk melakukan face lift.
Jaksa kemudian membuat kesimpulan bahwa May telah menemukan kehidupan rahasia suaminya -- atau mulai mencurigainya -- dan Dirk ingin menyingkirkannya.
Selain itu, jaksa juga menekankan bahwa saksi menempatkan Dirk pada saat-saat setelah pembunuhan muncul dari daerah di mana senjata pembunuhan ditemukan tersembunyi, alih-alih menuju ke tempat yang paling mungkin untuk mencari bantuan -- jalan utama.
Penuntut juga memperkenalkan bukti bahwa Dirk menunda membuat panggilan 911. Tidak hanya itu, sarung tangan dan palu -- yang kemungkinan milik Dirk -- serta darah yang ditemukan di tempat kejadian, termasuk di tubuh Dirk, tidak konsisten dengan ceritanya.
Terlepas dari beberapa bukti yang membuatnya terlihat bersalah, Dirk mendapatkan dukungan kuat dari teman, keluarga, dan bahkan tiga anak pasangan tersebut.
Dirk bersaksi tentang betapa ia mencintai istrinya dan bahwa mereka menantikan pernikahan putrinya yang akan datang. Walau ia mengatakan tidak yakin apakah istrinya mengetahui tentang hubungan seksualnya, ia mengisyaratkan bahwa kehidupan rahasianya mungkin berkontribusi pada kekuatan hubungan pasangan tersebut. Pembela berpendapat bahwa Dirk tidak punya alasan sama sekali untuk membunuh istrinya.
Ia dinyatakan bersalah atas pembunuhan tingkat pertama pada 29 Juni 2001, setelah persidangan yang berlangsung enam minggu dan empat hari pertimbangan. Dirk diberi hukuman penjara seumur hidup tanpa kemungkinan pembebasan bersyarakt.
Â
Reporter: Paquita Gadin
Advertisement