Liputan6.com, New Brunswick - Perusahaan vaksin Johnson & Johnson mengumumkan bahwa vaksin buatan mereka ampuh melawan varian Delta yang menular. Selain itu, data menunjukan vaksin mereka bisa bertahan hingga delapan bulan.
"Studi-studi yang diumumkan hari ini memperkuat kemampuan vaksin COVID-19 Johnson & Johnson untuk menolong membantu melindungi kesehatan masyarakat secara global," ujar Paul Stoffels, ice Chairman of the Executive Committee and Chief Scientific Officer di Johnson & Johnson dalam pernyataan resmi perusahaan, Kamis (1/7).
Advertisement
Baca Juga
Hasil studi ENSEMBLE Fase 3 ini diserahkan kepada server open-access bioRxiv untuk ilmu biologi. Pada studi ENSEMBLE, satu dosis vaksin Johnson & Johnson ampuh 85 persen mencegah perawatan di rumah sakit dan kematian.
Stoffels juga berkata studi ini menambah data klinis yang mendukung kemampuan vaksin J&J dalam melawan berbagai variant of concern dari COVID-19.
Studi J&J juga menunjukan bahwa vaksin mereka juga punya keampuhan tinggi terhadap varian COVID-19 lainnya seperti Beta (B.1.351) di Afrika Selatan, serta varian Gamma (P.1), Alpha (B.1.1.7), Epsilon (B.1.429), dan Kappa (B.1.617.1)Â
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Belanda Akan Kirim 3 Juta Vaksin COVID-19 ke Indonesia
Bicara soal kekebalan vaksi terhadap varian Delta, pemerintah Indonesia terus melakukan upaya untuk mengurangi penyebaran COVID-19. Sejumlah langkah dilakukan, seperti meningkatkan jumlah vaksinasi dan melakukan diplomasi ke sejumlah pihak.
Usai menghadiri pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Belanda, Sigrid Kaag di Den Haag pada Kamis (1/7), Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengungkapkan bahwa pemerintah Belanda akan memberikan bantuan vaksin COVID-19 ke Indonesia sebesar 3 juta dosis -- namun tak disebutkan vaksin produksi perusahaan apa.
"Di dalam pembicaraan saya dengan Menlu Belanda, salah satu hasil yang konkret adalah keputusan Pemerintah Belanda untuk memberikan bantuan vaksin ke Indonesia sebesar 3 juta vaksin jadi," kata Menlu Retno Marsudi, dalam press briefing virtual pada Kamis (1/7).
"Pengirimannya akan dilakukan secepatnya," ungkap Menlu Retno.
Selain bertemu Menlu Sigrid Kaag, Menlu Retno juga berkesempatan bertemu dengan dengan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte.
"Dalam pertemuan bilateral tersebut, baik dengan Menlu Belanda maupun PM Belanda, kita juga menjajaki kemungkinan kerja sama yang serupa, tetapi untuk obat-obatan terapeutik," terang Menlu Retno.
"Tentunya pembicaraan terkait dengan kerja sama kesehatan saya lakukan dengan terus berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan Indonesia," lanjutnya.
Advertisement