Studi: Vaksin Johnson & Johnson Ampuh Lawan Varian Delta COVID-19

Kekebalan yang diberikan vaksin Johnson & Johnson juga ampuh selama delapan bulan.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 02 Jul 2021, 16:03 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2021, 16:03 WIB
Kota Perth Lockdown Empat Hari
metropolitan Perth. (AFP/Trevor Collens) Seorang wanita berjalan melewati mural di Perth (29/6/2021). Kota ini mengikuti Sydney dan Darwin melakukan lockdown untuk menahan wabah baru varian Delta yang sangat menular. (AFP/Trevor Collens)

Liputan6.com, New Brunswick - Perusahaan vaksin Johnson & Johnson mengumumkan bahwa vaksin buatan mereka ampuh melawan varian Delta yang menular. Selain itu, data menunjukan vaksin mereka bisa bertahan hingga delapan bulan.

"Studi-studi yang diumumkan hari ini memperkuat kemampuan vaksin COVID-19 Johnson & Johnson untuk menolong membantu melindungi kesehatan masyarakat secara global," ujar Paul Stoffels, ice Chairman of the Executive Committee and Chief Scientific Officer di Johnson & Johnson dalam pernyataan resmi perusahaan, Kamis (1/7).

Hasil studi ENSEMBLE Fase 3 ini diserahkan kepada server open-access bioRxiv untuk ilmu biologi. Pada studi ENSEMBLE, satu dosis vaksin Johnson & Johnson ampuh 85 persen mencegah perawatan di rumah sakit dan kematian.

Stoffels juga berkata studi ini menambah data klinis yang mendukung kemampuan vaksin J&J dalam melawan berbagai variant of concern dari COVID-19.

Studi J&J juga menunjukan bahwa vaksin mereka juga punya keampuhan tinggi terhadap varian COVID-19 lainnya seperti Beta (B.1.351) di Afrika Selatan, serta varian Gamma (P.1), Alpha (B.1.1.7), Epsilon (B.1.429), dan Kappa (B.1.617.1) 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.


Belanda Akan Kirim 3 Juta Vaksin COVID-19 ke Indonesia

FOTO: Melihat Sentra Vaksinasi COVID-19 di Jakarta
Vaksinator menyiapkan vaksin AstraZeneca untuk disuntikka kepada warga saat peresmian Sentra Vaksinasi COVID-19 di RS St. Carolus, Jakarta, Senin (14/6/2021). Sentra vaksinasi ini guna mendukung program pemerintah untuk memulihkan kembali industri pariwisata domestik. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Bicara soal kekebalan vaksi terhadap varian Delta, pemerintah Indonesia terus melakukan upaya untuk mengurangi penyebaran COVID-19. Sejumlah langkah dilakukan, seperti meningkatkan jumlah vaksinasi dan melakukan diplomasi ke sejumlah pihak.

Usai menghadiri pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Belanda, Sigrid Kaag di Den Haag pada Kamis (1/7), Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengungkapkan bahwa pemerintah Belanda akan memberikan bantuan vaksin COVID-19 ke Indonesia sebesar 3 juta dosis -- namun tak disebutkan vaksin produksi perusahaan apa.

"Di dalam pembicaraan saya dengan Menlu Belanda, salah satu hasil yang konkret adalah keputusan Pemerintah Belanda untuk memberikan bantuan vaksin ke Indonesia sebesar 3 juta vaksin jadi," kata Menlu Retno Marsudi, dalam press briefing virtual pada Kamis (1/7).

"Pengirimannya akan dilakukan secepatnya," ungkap Menlu Retno.

Selain bertemu Menlu Sigrid Kaag, Menlu Retno juga berkesempatan bertemu dengan dengan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte.

"Dalam pertemuan bilateral tersebut, baik dengan Menlu Belanda maupun PM Belanda, kita juga menjajaki kemungkinan kerja sama yang serupa, tetapi untuk obat-obatan terapeutik," terang Menlu Retno.

"Tentunya pembicaraan terkait dengan kerja sama kesehatan saya lakukan dengan terus berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan Indonesia," lanjutnya.


Infografis COVID-19:

Infografis Covid-19 Varian Delta India Hantui Indonesia
Infografis Covid-19 Varian Delta India Hantui Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya