Liputan6.com, Honolulu - Menurut NASA, peningkatan gelombang "secara dramatis" akibat banjir pasang. Hal ini diprediksi akan terjadi hanya lebih dari satu dekade lagi di Amerika Serikat (AS).
Dikutip dari CNN, Rabu (14/7/2021), peningkatan tersebut akan dimulai pada pertengahan 2030-an saat siklus bulan akan memperkuat kenaikan permukaan laut yang disebabkan oleh krisis iklim -- sebuah penemuan dari studi baru yang dipimpin oleh Tim Sains NASA dari Universitas Hawaii.
Baca Juga
Garis utara, seperti Alaska, akan mendapatkan jeda setidaknya satu dekade lagi karena proses geologis jangka panjang yang menyebabkan peningkatan luas di daratan.
Advertisement
Studi yang diterbitkan dalam jurnal Nature Climate Change, adalah yang pertama memperhitungkan semua penyebab banjir dan astronomis.
Banjir pasang melibatkan lebih sedikit air daripada gelombang yang terjadi saat badai, tetapi penulis utama studi tersebut memperingatkan bahwa tidak berarti mereka terhindar dari masalah yang kurang signifikan secara keseluruhan.
"Ini adalah akumulasi efek dari waktu ke waktu yang akan berdampak," jelas Phil Thompson, asisten profesor di departemen oseanografi Universitas Hawaii.
"Jika banjir 10 atau 15 kali sebulan, sebuah bisnis tidak dapat terus beroperasi dengan tempat parkir di penuhi air."
"Orang-orang kehilangan pekerjaan karena mereka tidak bisa bekerja. Meresap tangki septik menjadi masalah kesehatan masyarakat."
Bisa Sampai Beberapa Hari
The National Oceanic and Atmospheric Administration melaporkan lebih dari 600 banjir pasang pada tahun 2019.
Studi baru ini memproyeksikan banjir ini terkadang akan terjadi dalam kelompok yang berlangsung satu bulan atau lebih pada 2030-an, tergantung pada posisi bulan, Bumi, dan matahari.
Beberapa kota mungkin mengalami banjir setiap satu atau dua hari.
Alasan dari lonjakan yang diprediksi ini terkait dengan siklus bulan yang terjadi setiap 18,6 tahun.
Reporter: Paquita Gadin
Advertisement