Kasus COVID-19 Varian Delta di Selatan AS Naik, Pejabat Desak Vaksinasi-Pemakaian Masker

Kasus COVID-19 Varian Delta melonjak di selatan AS. Para pejabat di sana pun kembali mendorong vaksinasi dan memberlakukan aturan pakai masker di dalam ruangan.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 03 Agu 2021, 10:29 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2021, 10:29 WIB
AS Minta Warganya Pakai Masker Lagi
Orang-orang dengan masker berjalan di Grand Central Terminal, New York City, Selasa (27/7/2021). Warga Amerika yang divaksinasi penuh harus kembali memakai masker di dalam ruangan di daerah-daerah di mana virus corona dan terutama varian Delta menyebar dengan cepat. (Spencer Platt/Getty Images/AFP)

Liputan6.com, Washington D.C - Negara bagian Florida dan Louisiana di Amerika Serikat melaporkan jumlah pasien rawat inap yang tinggi akibat infeksi Virus Corona COVID-19 pada Senin (2/8), yang terkait dengan penyebaran varian Delta.

Di rumah sakit di Florida, lebih dari 10.000 pasien COVID-19 dirawat pada Minggu (1/8) - melampaui rekor negara bagian itu.

Louisiana diperkirakan akan memecahkan rekor jumlah infeksi dalam waktu 24 jam. Masalah ini pun mendorong Gubernur John Bel Edwards, untuk meminta warga agar memakai masker lagi di dalam ruangan.

"Ini adalah hari-hari tergelap dari pandemi ini," kata Dr Catherine O'Neal, kepala tenaga medis di Our Lady of the Lake Regional Medical Center di Baton Rouge, Louisiana, dalam konferensi pers bersama Gubernur Edwards.

"Kami tidak lagi memberikan perawatan yang memadai kepada pasien," ungkapnya.

O'Neal mendesak warga Louisian untuk segera divaksinasi, memperingatkan bahwa rumah sakit yang telah menampung pasien terbanyak.

Disebutkannya, ada juga bayak perawat yang sakit karena terinfeksi COVID-19, meninggalkan negara bagian dengan defisit staf 6.000 orang.

Rawat inap di Arkansas juga melonjak dan melaporkan rekor kasus baru Virus Corona COVID-19.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Sejumlah Negara Bagian AS Wajibkan Vaksinasi dan Pemakaian Masker

Kasus Corona AS Tembus Angka 6 Juta
Orang-orang dengan masker dan pelindung wajah berjalan di Times Square di New York, Amerika Serikat (AS), 31 Agustus 2020. Jumlah kasus COVID-19 di AS melampaui angka 6 juta pada Senin (31/8), menurut Center for Systems Science and Engineering (CSSE) di Universitas Johns Hopkins. (Xinhua/Wang Ying)

Kemudian di negara bagian California, para pemimpin politik di delapan wilayah San Francisco Bay Area memberlakukan kembali aturan masker dalam ruangan yang diwajibkan di tempat-tempat umum mulai tengah malam.

Gubernur negara bagian New York dan New Jersey juga meminta pekerja transportasi, penjara, rumah sakit, dan panti jompo untuk divaksinasi atau menjalani tes rutin.

Langkah serupa juga diberlakukan oleh Wali Kota Denver Michael Hancock yang mewajibkan vaksinasi bagi lebih dari 11.000 karyawan di kota itu.

Gubernur New York Andrew Cuomo mendesak bar, restoran, dan bisnis swasta lainnya untuk mengharuskan pelanggan divaksinasi sebelum mereka diizinkan masuk.

Cuomo mengatakan vaksinasi dapat diwajibkan bagi pekerja panti jompo, guru, dan petugas kesehatan jika jumlah kasus COVID-19 tidak turun.

Langkah-langkah itu merupakan upaya terbaru oleh pembuat kebijakan yang mendorong warga Amerika yang enggan divaksinasi ketika kasus COVID-19 varian Delta melonjak secara nasional.

Florida menghadapi salah satu wabah terburuk di AS - sekitar seperempat dari pasien COVID-19 dirawat di rumah sakit di negara itu, menurut data dari Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS.

Mary Mayhew, kepala asosiasi rumah sakit Florida, mengatakan lonjakan terbaru membuat pasien rawat inap meningkat menjadi 10.000 dari 2.000 orang dalam waktu kurang dari 30 hari, meskipun kematian tetap jauh di bawah angka tertinggi.

"Ini adalah kelompok usia yang jauh lebih muda yang dirawat di rumah sakit," kata Mayhew.

"Selama setahun terakhir, begitu banyak yang mendengar berulang kali bahwa COVID-19 memiliki risiko terbesar bagi orang tua kita, untuk individu dengan kondisi mendasar yang serius, tetapi varian Delta jelas merupakan risiko yang signifikan bagi orang yang lebih muda," jelasnya.


Infografis Yuk Ketahui Perbedaan Gejala COVID-19 Varian Alpha, Beta dan Delt

Infografis Yuk Ketahui Perbedaan Gejala Covid-19 Varian Alpha, Beta dan Delta. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Yuk Ketahui Perbedaan Gejala COVID-19 Varian Alpha, Beta dan Delta. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya