Warga Kanada Tolak Aturan Paspor Vaksin COVID-19

Warga Quebec, Kanada yang ingin makan di restoran, pergi ke bar, berolahraga di pusat kebugaran, atau menghadiri festival harus menunjukkan bukti vaksinasi COVID-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Agu 2021, 08:33 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2021, 08:33 WIB
Kasus Covid-19 di Kanada Terus Melonjak
Petugas penyeberangan bekerja di sebuah jalan di Toronto, Kanada, pada 10 November 2020. PM Kanada Justin Trudeau menyerukan agar pemerintah daerah mengambil langkah yang benar untuk meredam lonjakan kasus baru COVID-19, yang mencatat rekor tertinggi, di seluruh penjuru Kanada. (Xinhua/Zou Zheng)

Liputan6.com, Ottawa - Ribuan orang berkumpul di jalan-jalan Montreal, Kanada, pada Sabtu (14/8) untuk memprotes paspor vaksin COVID-19 yang dikeluarkan oleh pemerintah Provinsi Quebec. Peraturan itu akan mulai berlaku awal bulan depan.

Kantor berita AFP melaporkan, mengusung poster-poster dengan tulisan "Freedom!" dan "Kami bukan tikus laboratorium," para demonstran berpawai dengan damai di bawah terik matahari di pusat kota Montreal, Kanada.

Banyak dari para demonstran datang bersama keluarga, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Senin (15/8/2021).

Warga Quebec yang ingin makan di restoran, pergi ke bar, berolahraga di pusat kebugaran, atau menghadiri festival harus menunjukkan bukti vaksinasi COVID-19 mulai 1 September. Aturan itu berdasarkan ketetapan provinsi tersebut yang diberlakukan awal pekan ini.

Demonstran juga mengusung poster-poster bertuliskanan "Diktator," "Penipuan vaksin," dan "Apartheid Kesehatan." Poster-poster itu tampak di antara massa Kanada yang juga membawa sejumlah bendera Quebec.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Vaksinasi di Kanada

Melihat Negara-Negara Uni Eropa Mulai Suntikan Vaksinasi COVID-19
Seorang perawat menyiapkan dosis vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech di Rumah Sakit Santa Maria di Lisbon, Portugal (27/12/2020). Peluncuran vaksin dilakukan ketika kasus strain baru COVID-19 yang lebih menular dikonfirmasi di beberapa negara Eropa serta Kanada dan Jepang. (Xinhua/Pedro Fiuza)

Beberapa perempuan memegang poster dengan tulisan "Tubuhku, pilihanku," slogan feminis yang popular, terkait gerakan hak aborsi.

Tingkat vaksinasi di provinsi berbahasa Perancis di Kanada itu tinggi.

Sebanyak 84 persen penduduk Quebec telah menerima dosis pertama dan 70 persen telah divaksinasi penuh.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya