Liputan6.com, Ontario - Kanada tengah dilanda gelombang keempat pandemi saat varian Virus Corona COVID-19 terus menyebar di negara tersebut. Demikian disampaikan Kepala Petugas Kesehatan Masyarakat Kanada Theresa Tam pada Kamis 12 Agustus 2021.
Dalam sebuah konferensi pers, Tam mengatakan total kasus infeksi di Kanada memburuk sejak akhir Juli.
Baca Juga
Pada Kamis, negara itu melaporkan 2.138 kasus baru COVID-19, menambah total kumulatif kasus menjadi 1.447.439, termasuk 26.692 kematian, menurut CTV.
Advertisement
Ontario, provinsi terpadat di Kanada, mencatat 513 kasus baru pada Kamis, yang merupakan kali pertama lebih dari 500 kasus dilaporkan sejak pertengahan Juni lalu.
Terakhir kali Ontario melaporkan kasus COVID-19 di atas 500 dalam satu hari adalah pada 13 Juni, ketika 530 kasus teridentifikasi. Sementara itu, Provinsi Alberta mencatat 550 kasus baru dan Provinsi British Columbia mengonfirmasi 513 infeksi baru.
"Kami telah memantau dengan cermat peningkatan aktivitas COVID-19 di seluruh negeri. Data pengawasan nasional terbaru menunjukkan bahwa gelombang keempat sedang berlangsung di Kanada dan kasus-kasus yang ada mengarah pada lonjakan kembali yang kuat," ujarnya seperti juga dikutip dari Xinhua, Minggu (14/8/2021).
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tingkat Kematian Rendah
Saat ini, ada lebih dari 13.000 kasus aktif yang dilaporkan di Kanada, dua kali lipat lebih besar dibandingkan jumlah kasus pada akhir Juli lalu. Tam mengungkapkan 1.500 kasus baru dilaporkan setiap hari dan sebagian besar di antaranya terjadi pada kelompok warga berusia 20 hingga 39 tahun.
"Untungnya, jumlah kematian tetap rendah, dengan rata-rata tujuh kematian dilaporkan setiap hari," kata Tam.
Untuk mengurangi dampak gelombang keempat pada sistem perawatan kesehatan atau dampak yang membahayakan rencana pembukaan kembali sekolah, Tam mendesak lebih banyak warga Kanada untuk menyingsingkan lengan baju mereka dan menerima vaksinasi COVID-19.
Advertisement