Liputan6.com, Kabul - Tubuh seorang pria di Afghanistan ditemukan tersangkut di landing gear pesawat C-70 milik Amerika Serikat (AS). Pesawat itu digunakan AS untuk evakuasi, namun situasi bandara kacau balau karena banyak orang ingin kabur dari kekuasaan Taliban.
Menurut sumber Politico, Rabu (18/8/2021), tubuh yang tersangkut itu membuat landing gear sempat tak bisa beroperasi. Kementerian Pertahanan AS masih tidak berkomentar.Â
Advertisement
Baca Juga
Namun, ada video viral di Twitter yang menunjukkan tubuh seseorang tersangkut di sisi pesawat AS. Bagian kepala tubuh itu tak terlihat, sementara badan dan kakinya terhempas-hempas oleh angin kencang.
Video diambil dari jendela pesawat. Pria itu bisa dipastikan sudah tak bernyawa saat tersangkut.
Masih belum banyak informasi yang terkuak terkait nasib warga Afghanistan yang nekat naik ke sisi pesawat.Â
Sebelumnya, ada juga video manusia jatuh dari atas langit ketika naik ke pesawat evakuasi AS.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penerbangan Komersial dari Bandara Kabul Dibatalkan
Sebelumnya dilaporkan, sejumlah diplomat asing dan warga telah meninggalkan Afghanistan. Sementara Presiden Ashraf Ghani juga telah pergi pada Minggu malam 15 Agustus 2021 waktu setempat - ketika Taliban tiba di Kabul - setelah merebut banyak wilayah negara itu hanya dalam 10 hari.
Pada Senin 16 Agustus 2021, otoritas penerbangan sipil di Afghanistan berkata semua penerbangan komersial dari bandara Kabul telah dibatalkan.Â
"Semua penerbangan dari bandara Kabul telah dibatalkan sementara dan para penumpang untuk tidak datang ke bandara sampai ada pemberitahuan," kata pernyataan itu seperti dikutip Xinhua.
Pembatalan penerbangan tersebut terjadi setelah jatuhnya Kabul ke tangan Taliban pada Minggu 15 Agustus dan migrasi massal warga Afghanistan di tengah ketakutan.
Otoritas penerbangan sipil dalam pernyataan itu menyatakan harapan untuk pemulihan ke keadaan normal secara cepat, seraya menyatakan bahwa arus penumpang besar-besaran ke bandara dalam situasi kacau dapat menyebabkan penjarahan dan situasi rusuh lainnya.
Advertisement