Sejumlah Negara Ini Beberkan Cara Kerja Sertifikat Vaksin COVID-19

Beberapa negara telah memberlakukan sertifikat vaksin,inilah penerapannya di seluruh dunia

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Agu 2021, 21:18 WIB
Diterbitkan 18 Agu 2021, 20:40 WIB
Ilustrasi bandara (pexels)
Ilustrasi bandara (pexels)

Liputan6.com, Paris - Seiring berjalannya waktu, semakin banyak negara yang mempertimbangkan untuk beralih ke sertifikat vaksin dan membiarkan orang berpergian. Sertifikat atau paspor COVID-19 biasanya dapat diakses melalui aplikasi di ponsel, atau tersedia dalam bentuk kertas.

Beberapa negara telah memberlakukan paspor COVID-19 versi mereka sendiri, yang memungkinkan orang untuk menghadiri acara berskala besar. Namun, beberapa negara yang vaksinasinya terbelakang dikhawatirkan akan tertingal.

Inilah cara berbagai negara telah mangadaptasi paspor vaksinasi dan apa yang mereka libatkan, dilansir dari laman BBC, Rabu (18/8/2021).

Inggris

Ilustrasi bendera Inggris (unsplash)

Saat ini, tempat-tempat dengan resiko tinggi seperti klub malam tidak memerlukan bukti vaksinasi.

Namun, Perdana Menteri Boris Johnson telah mengumumkan rencana untuk membuat vaksinasi penuh sebagai syarat memasuki klub malam dan tempat-tempat lainnya dimana banyak orang berkumpul, pada akhir September.

Dengan langkah baru ini, orang akan menunjukkan bukti vaksinasi dengan aplikasi NHS Covid Pass di Inggris.

NHS Covid Pass - atau yang setara di bagian lain Inggris – juga memungkinkan orang dewasa yang telah menerima vaksinasi penuh untuk menghindari karantina ketika mereka kembali dari sebagian besar negara daftar kuning. Namun, meskipun memiliki paspor, mereka tetap harus isolasi mandiri setibanya di Inggris dari Prancis.

Menurut pemerintah, lebih dari 30 negara, termasuk Yunani dan Spanyol sekarang menerima paspor, tetapi pemegang paspor harus memeriksa aturan masuk tujuan sebelum memesan dan tetap memeriksa sebelum berpergian.

Uni Eropa

Ilustrasi bendera Uni Eropa (AFP Photo)

Sebuah paspor vaksinasi Uni Eropa sedang diperkenalkan di seluruh 27 negara anggota, ditambah Swiss, Islandia, Norwegia dan Liechtenstein.

Warga negara-negara Uni Eropa dapat mengunduhnya atau mendapatkan salinan kertas, tanpa biaya. Ini juga tersedia untuk warga negara non-Uni Eropa yang tinggal secara legal di negara-negara anggota EU yang memiliki hak untuk bepergian ke negara-negara anggota lainnya.

Karena Inggris tidak lagi berada di UE, sertifikat tersebut tidak tersedia untuk sebagian besar warga Inggris.

Sertifikat tersebut dapat dikeluarkan jika seseorang telah divaksinasi, baru saja dinyatakan negatif COVID-19 atau baru sembuh dari virus.

Siapa pun yang memegang sertifikat harus dibebaskan dari pengujian atau karantina saat melintasi perbatasan di dalam UE.

Negara-negara UE lainnya juga memiliki sertifikat atau paspor vaksin mereka sendiri.

Prancis

Ilustrasi bendera Prancis (AFP/Ludovic Marin)

Pihak berwenang telah menyiapkan izin kesehatan yang memungkinkan orang mengakses restoran, bar, pesawat, dan kereta api.

Saat ini, tempat-tempat yang dapat menampung lebih dari 50 orang sudah mengharuskan bukti vaksinasi atau tes COVID-19 negatif.

Kebijakan ini akan diwajibkan untuk semua orang dewasa mulai awal Agustus dan anak-anak usia 12 tahun keatas mulai 30 September.

Untuk mendapatkan paspor, orang harus memiliki bukti bahwa mereka telah menerima vaksinasi lengkap, baru saja dites negatif, atau baru pulih dari virus.

Pada 24 Juli, sekitar 160.000 orang melakuklan protes di seluruh negeri, menentang izin COVID-19 dan vaksinasi bagi petugas kesehatan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Israel

Ilustrasi Bendera Israel dan Yerusalem (AFP)
Ilustrasi Bendera Israel dan Yerusalem (AFP)

Israel memperkenalkan izin vaksin awal tahun ini. Hal tersebut mengharuskan orang menunjukkan bukti vaksinasi atau baru saja terkena virus. Izin tersebut akan mempermudah proses vaksinasi, terutama di kalangan orang muda.

Setelah tingkat infeksi menurun, pihak berwenang memutuskan untuk mengakhiri skema tersebut.

Tetapi, saat ini pemerintah telah mengumumkan rencana untuk mengembalikan lagi sistem tersebut di tengah lonjakan kasus baru-baru ini.

Sistem the green pass hanya akan memungkinkan mereka yang berusia di atas 12 tahun yang sudah divaksin, pulih dari Covid, atau menunjukkan hasil tes negatif untuk menghadiri acara besar dan memasuki beberapa ruang publik. Paspor ini telah diberlakukan dari 29 Juli.

Paspor akan berlaku untuk acara budaya dan olahraga, tempat kebugaram, restoran, konferensi, tempat wisata, dan tempat ibadah.

China

Ilustrasi Bendera China (AFP/STR)

China memperkenalkan sistem kode QR tahun lalu dengan mengategorikan orang ke dalam warna yang berbeda. Warna hijau memungkinkan orang untuk bergerak tanpa batasan sementara mereka dengan kode kuning mungkin diminta untuk tinggal di rumah selama 7 hari.

Kode-kode tersebut merupakan kombinasi data besar dan informasi yang dikirimkan oleh pengguna itu sendiri.

Banyak ruang publik di China mewajibkan orang untuk menunjukkan kode QR mereka agar dapat masuk.

Pada bulan Maret, China meluncurkan sertifikat kesehatan digital yang menunjukkan status vaksin pemegang dan hasil tes.

Sertifikat ini tersedia untuk orang asing di China serta warga negara China sendiri. Diharapkan, nantinya warga negara China dapat menggunakan sertifikat tersebut sebagai paspor vaksin di negara lain.

Masih belum jelas negara mana yang sedang berdiskusi dengan China untuk mendapat pengakuan sertifikat vaksinasinya.

Banyak negara memilih untuk tidak memiliki paspor vaksin.

Amerika Serikat

Ilustrasi bendera Amerika Serikat (AFP Photo)

Pada April 2021, Gedung Putih mengesampingkan memperkenalkan paspor vaksinasi COVID-19 federal wajib, dengan mengatakan privasi dan hak warga negara harus dilindungi. Namun, 4 negara bagian telah memiliki aplikasi vaksinasi aktif, menurut MIT Technology Review.

Beberapa negara bagian lain memilih untuk memperkenalkan langkah-langkah mereka sendiri untuk mencoba meningkatkan vaksinasi.

California akan mewajibkan semua pegawai negara bagian dan petugas kesehatan untuk menunjukkan bukti vaksinasi atau diuji setiap minggu mulai bulan Agustus. New York akan mengadopsi tindakan serupa mulai pertengahan September yang mengharuskan pekerja kotanya – termasuk petugas polisi dan guru – untuk divaksinasi atau menghadapi tes mingguan.

Australia

Ilustrasi bendera Australia (pixabay)

Saat ini, orang Australia yang memiliki sertifikat vaksinasi di ponsel mereka, tidak menerima perlakuan spesial.

Menteri pariwisata negara itu, Dan Tehan, mengatakan bahwa paspor vaksin dapat memberi orang hak untuk dapat melakukan perjalanan melintasi perbatasan ketika ada kuncitara, atau jika ada bagian dari suatu negara yang telah dikuncitara karena wabah".

Dia juga mengatakan bahwa memberikan lebih banyak kebebasan kepada orang yang divaksinasi akan mendorong lebih banyak untuk divaksinasi.

 

Reporter: Ielyfia Prasetio

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya