Arab Saudi Kecam Bom Bunuh Diri di Bandara Afghanistan

Kerajaan Arab Saudi memberikan pernyataan keras terhadap kasus bom bunuh diri di Bandara Afghanistan.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 27 Agu 2021, 21:14 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2021, 14:02 WIB
Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud
Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud. (Saudi Press Agency, via AP)

Liputan6.com, Riyadh - Kerajaan Arab Saudi memberikan kecaman keras kepada serangan yang terjadi di Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan. Serangan terjadi bom itu terjadi pada Kamis kemarin (26/8).

"Arab Saudi berharap kondisi di Afghanistan stabil sesegera mungkin," ujar pernyataan Kementerian Luar Negeri Arab Saudi, dilaporkan Saudi Gazette, Jumat (27/8/2021).

Pihak Kerajaan pun menegaskan mereka berdiri bersama rakyat Afghanistan, serta memberikan duka kepada korban dan keluarga mereka.

Kemlu Saudi menyebut tindakan kriminal seperti itu tidak cocok dengan semua agama, moral, atau nilai-nilai kemanusiaan.

Serangan bom di bandara Kabul terjadi di tengah evakuasi personel asing dan warga Afghanistan.

Dalangnya diduga ISIS-K, cabang ISIS di Afghanistan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Gedung Putih: AS Sudah Evakuasi 100 Ribu Orang dari Afghanistan Sejak 14 Agustus 2021

Antrean Warga Afghanistan untuk Kabur dengan Pesawat AS
Orang-orang Afghanistan mengantre dan menaiki pesawat militer AS untuk meninggalkan Afghanistan, di bandara militer di Kabul, Kamis (19/8/2021). Ribuan orang berlomba-lomba melarikan diri dari Afghanistan setelah pasukan Taliban berhasil merebut pemerintahan negara itu. (Shakib RAHMANI/AFP)

Gedung Putih mengatakan bahwa Amerika Serikat telah mengevakuasi lebih dari 100.000 orang dari Afghanistan sejak 14 Agustus 2021.

"Sejak 14 Agustus, AS telah mengevakuasi dan memfasilitasi evakuasi sekitar 100.100 orang," kata Gedung Putih dalam pernyataannya, seperti dikutip dari AFP, Jumat (27/8/2021). 

Pernyataan itu dikeluarkan beberapa jam setelah insiden bom bunuh diri ISIS di luar bandara Kabul, menewaskan puluhan orang, termasuk 13 tentara AS.

"Sekitar 7.500 orang dievakuasi dari Kabul dalam 12 jam pada Kamis (26/8)," terang Gedung Putih.

Jumlah ini merupakan hasil dari 14 penerbangan militer AS yang membawa sekitar 5.100 pengungsi dan 39 penerbangan koalisi yang membawa 2.400 orang, tambah Gedung Putih.

Presiden AS Joe Biden mengatakan pada Kamis (26/8) bahwa upaya evakuasi di Afghanistan akan dilanjutkan dan berakhir sesuai yang dijadwalkan, yaitu pada 31 Agustus 2021.

Infografis Afghanistan:

Infografis Kejatuhan dan Kebangkitan Taliban di Afghanistan. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Kejatuhan dan Kebangkitan Taliban di Afghanistan. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya