PBB: Dunia Gagal Capai Tujuan Iklim Kesepakatan Paris

Sekretaris Jenderal Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) Petteri Taalas mengatakan kepada para wartawan tentang studi tersebut dari markas besar badan itu di Jenewa.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Sep 2021, 07:02 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2021, 07:02 WIB
Ilustrasi Perubahan Iklim
Ilustrasi perubahan iklim. (dok. Unsplash.com/Lucas Marcomini/@lucasmarcomini)

Liputan6.com, Paris - Sebuah studi tentang iklim yang disusun dan dirilis pada hari Kamis (16/9) oleh badan-badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan lembaga-lembaga mitranya mengatakan dunia tidak mencapai target untuk memenuhi tujuan emisi yang ditetapkan dalam Perjanjian Paris 2015 dan mendekati titik kritis untuk melakukan tindakan yang berarti.

Laporan bertajuk "United in Science 2021" mengatakan apa yang disebut "jeda" yang diakibatkan oleh pandemi COVID-19 tidak memperlambat perubahan iklim di dunia.

Sebaliknya, studi tersebut mengatakan, melambatnya kegiatan ekonomi hanyalah sebuah "selisih kecil" yang segera terhapus dengan cepat oleh kenaikan emisi gas rumah kaca, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Sabtu (18/9/2021).

Sekretaris Jenderal Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) Petteri Taalas mengatakan kepada para wartawan tentang studi tersebut dari markas besar badan itu di Jenewa, sementara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengeluarkan pernyataan lewat tayangan video.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Penurunan Emisi

Ilustrasi perubahan iklim
Ilustrasi perubahan iklim (AFP)

Taalas mengatakan ada pemikiran bahwa perlambatan ekonomi yang didorong oleh pandemi telah membuat perbaikan nyata di atmosfer, tetapi bukan itu masalahnya.

Dia mengatakan WMO memperkirakan adanya penurunan emisi 5,6% tahun lalu, tetap ihal itu tidak mengubah gambaran besarnya.

Namun, Sekretaris Jenderal WMO itu juga menyatakan berbesar hati bahwa banyak negara menetapkan target untuk mencapai netral karbon pada tahun 2050 atau 2060, dan banyak negara lainnya “memiliki sarana teknologi dan keuangan untuk berhasil dalam upaya mitigasi iklim.”

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya