Myanmar Akan Bebaskan 5 Ribu Lebih Demonstran Anti-Kudeta Militer

Lebih dari lima ribu demonstrasi anti kudeta Myanmar akan dibebaskan.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 19 Okt 2021, 07:03 WIB
Diterbitkan 19 Okt 2021, 07:03 WIB
Pengunjuk Rasa Kembali Turun ke Jalan Protes Kudeta Militer Myanmar
Pengunjuk rasa memberi hormat tiga jari selama demonstrasi menentang kudeta militer di Yangon (3/6/2021). Pasukan keamanan telah membunuh 840 orang sejak kudeta, menurut angka dari aktivis yang dikutip oleh PBB. Junta mengatakan sekitar 300 orang telah tewas. (AFP/STR)

Liputan6.com, Yangon - Myanmar akan membebaskan lebih dari 5.000 orang yang dipenjara karena memprotes kudeta militer pada Februari lalu yang menggulingkan pemerintah sipil, kata Kepala Junta Militer Jenderal Min Aung Hlaing.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Selasa (19/10/2021), sebanyak 5.636 tahanan akan dibebaskan untuk menandai festival Thadingyut pada Oktober, kata Min Aung Hlaing, beberapa hari setelah dia dikeluarkan dari pertemuan puncak regional atas komitmen pemerintah Myanmar untuk meredakan krisis berdarah itu.

Myanmar telah terperosok dalam kekacauan sejak kudeta, dengan lebih dari 1.100 warga sipil tewas dalam tindakan keras terhadap perbedaan pendapat dan lebih dari 8.000 ditangkap menurut kelompok pemantau lokal.

Lebih dari 7.300 orang saat ini berada di balik jeruji besi di seluruh negeri, menurut Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik.

Kepala junta tidak memberikan rincian tentang siapa yang akan dimasukkan dalam daftar tersebut dan otoritas penjara tidak menanggapi permintaan komentar.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pengunjuk Rasa

FOTO: Aksi Protes Kudeta Militer Myanmar Terus Berlanjut
Pengunjuk rasa antikudeta duduk di belakang poster dengan gambar pemimpin Myanmar yang digulingkan Aung San Suu Kyi selama unjuk rasa di Yangon, Myanmar, Senin (22/2/2021). Meski ada peringatan dari militer Myanmar, peserta demonstrasi tidak gentar. (AP Photo)

Pihak berwenang Myanmar membebaskan lebih dari 2.000 pengunjuk rasa anti-kudeta dari penjara di seluruh negeri pada Juli, termasuk wartawan yang kritis terhadap pemerintah militer.

Mereka yang masih ditahan termasuk jurnalis Amerika Danny Fenster, yang telah ditahan sejak ditangkap pada 24 Mei.


Infografis Jenderal Myanmar Min Aung Hlaing

infografis Jenderal Myanmar Min Aung Hlaing
infografis Jenderal Myanmar Min Aung Hlaing
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya