Australia-Singapura Akan Sepakati Koridor Perjalanan COVID-19, Termasuk Turis

Australia akan segera membangun gelembung/koridor perjalanan dengan Singapura, dengan rincian rencana yang akan diungkapkan minggu depan.

oleh Hariz Barak diperbarui 23 Okt 2021, 12:00 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2021, 12:00 WIB
Sydney di Tengah Kemunculan Klaster Baru Kasus Covid-19
Orang-orang mengunjungi Opera House di Sydney pada Rabu (30/12/2020). Pihak berwenang berupaya menekan klaster kasus virus corona Covid-19 yang terus bertambah di kota terpadat di Australia tersebut. (Saeed KHAN / AFP)

Liputan6.com, Canberra - Australia akan segera membangun gelembung/koridor perjalanan dengan Singapura, dengan rincian rencana yang akan diungkapkan minggu depan, kata Perdana Menteri Australia Scott Morrison pada Jumat 22 Oktober 2021.

Singapura akan menjadi koridor perjalanan kedua bagi Australia, yang telah menutup perbatasannya bagi orang asing sejak awal pandemi COVID-19, demikian seperti dikutip dari BBC, Sabtu (23/10/2021).

Saat ini Australia hanya mengizinka warga Selandia Baru untuk secara bebas berkunjung.

Kesepakatan dengan Singapura memperpanjang tujuan Australia untuk membuka kembali perjalanan internasional pada November 2021.

Tetapi Australia pada awalnya hanya akan mengizinkan warga negara yang divaksinasi, penduduk tetap dan anggota keluarga mereka untuk masuk tanpa perlu dikarantina.

Morrison pekan lalu mengatakan negara itu kemudian akan memprioritaskan pemegang visa dan akhirnya, wisatawan.

Warga Australia akan dapat dengan bebas masuk kembali mulai 1 November 2021.

Namun koridor perjalanan yang diusulkan "akan melihat perbatasan kita terbuka lebih cepat ke Singapura", kata Morrison.

Ini juga pada awalnya akan menguntungkan mereka yang memiliki visa kerja dan belajar.

Dia mengatakan kesepakatan itu dalam tahap akhir negosiasi dengan pihak berwenang Singapura.

Disambut Hangat oleh Singapura

Jelang Natal, Begini Suasana Bandara Changi Singapura di Tengah Pandemi COVID-19
Para pelancong berjalan di terminal 3 Bandara Changi Singapura (7/12/2020). Bandara Changi Singapura tampak sepi jelang menyambut Natal di Tengah Pandemi COVID-19. (Xinhua/Then Chih Wey)

Menanggapi pada hari Jumat, perdana menteri Singapura mengatakan dia "senang" mendengar undangan Australia.

"Singapura dan Australia memiliki hubungan ekonomi dan investasi yang kuat, dan hubungan orang-ke-orang yang hangat," kata Lee Hsien Loong. Banyak orang Australia tinggal di Singapura dan sebaliknya.

"Berharap untuk melanjutkan konektivitas yang erat antara negara-negara kita, saat kita bergerak menuju masa depan Covid-19 yang endemik," tambahnya.

Kedua negara telah mencapai populasi yang sangat divaksinasi setelah beralih ke strategi "hidup dengan virus", setelah tujuan sebelumnya untuk menghilangkan infeksi.

Sekitar 84% dari populasi Singapura sepenuhnya divaksinasi, sementara populasi Australia yang berusia di atas 16 tahun mencapai target 70% minggu ini.

Australia merayakan berakhirnya penguncian kota-kotanya padahari Jumat, setelah Melbourne menjadi ibu kota negara bagian terakhir yang dibuka kembali.

Singapura, pusat penerbangan utama, memperluas jalur perjalanan bebas karantina ke lebih banyak negara minggu ini.

Orang yang divaksinasi dari Kanada, Denmark, Prancis, Italia, Belanda, Spanyol, Inggris dan Amerika Serikat sekarang juga dapat memasuki Singapura tanpa perlu dikarantina.

Sebelumnya telah diumumkan bahwa pengunjung dari Jerman dan Brunei dapat masuk tanpa karantina.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya