12 Orang Tewas Usai Bom Mobil Meledak di Dekat Bandara Aden Yaman

Total 12 warga sipil, temasuk anak-anak menjadi korban ledakan bom mobil di dekat bandara Aden, Yaman.

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Okt 2021, 14:00 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2021, 14:00 WIB
Personel keamanan memeriksa lokasi ledakan di luar bandara internasional Aden di Aden, Yaman, 30 Oktober 2021 (AFP)
Personel keamanan memeriksa lokasi ledakan di luar bandara internasional Aden di Aden, Yaman, 30 Oktober 2021 (AFP)

Liputan6.com, Sana'a - Sedikitnya 12 warga sipil, termasuk anak-anak, tewas hari Sabtu dalam insiden ledakan bom mobil di dekat bandara Aden, ibu kota sementara pemerintah Yaman, ujar pejabat keamanan.

“Dua belas warga sipil tewas dalam ledakan" di sekitar bandara Aden dan "ada juga yang mengalami luka serius", kata pejabat itu, yang berbicara tanpa menyebut nama.

Dilansir dari laman France24, Minggu (31/10/2021), pejabat keamanan lainnya mengonfirmansi jumlah korban.

Seorang juru bicara dari Dewan Transisi Selatan (STC) - bagian dari pemerintah Yaman - mengatakan ledakan itu disebabkan oleh ledakan bom mobil.

"Sebuah bom mobil diledakkan, menewaskan sejumlah warga kami yang damai, termasuk anak-anak, dan melukai sejumlah warga sipil lainnya," kata juru bicara STC Ali al-Kathiri dalam sebuah pernyataan.

Ledakan itu terjadi hampir tiga minggu setelah enam orang tewas dalam serangan bom mobil yang menargetkan gubernur Aden, yang selamat.

Rekaman dari AFP pada hari Sabtu menunjukkan orang-orang mengeluarkan mayat dari kendaraan yang telah hancur total, ketika petugas pemadam kebakaran memadamkan api di dekatnya.

Pemerintah yang diakui secara internasional pindah ke Aden dari ibu kota Sanaa pada tahun 2014, dipaksa keluar oleh Huthi, yang memerangi loyalis pemerintah Yaman yang didukung Saudi.

Koalisi militer yang dipimpin Saudi melakukan intervensi dalam perang Yaman pada tahun 2015.

Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan hari Sabtu, yang merupakan yang paling mematikan di daerah itu sejak Desember tahun lalu, ketika serangan yang menargetkan anggota kabinet merobek bandara Aden.

Sedikitnya 26 orang, termasuk tiga anggota Komite Internasional Palang Merah, tewas dan puluhan lainnya luka-luka ketika ledakan mengguncang bandara pada saat itu, ketika para menteri turun dari pesawat.

Semua anggota kabinet dilaporkan tidak terluka, dalam apa yang dituduhkan oleh beberapa menteri adalah serangan Huthi.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Anak-Anak Terbunuh di Taez Akibat Serangan Mortir

Serangan Yaman (Sumber: AFP)
Tentara yang selamat dari serangan itu mengatakan sebuah hanggar dihantam oleh rudal dan pesawat tak berawak yang sarat bom (Sumber: AFP)

Pada hari Sabtu, tiga anak tewas dan tiga orang lainnya terluka parah di lingkungan kota ketiga Yaman, Taez, oleh apa yang dikatakan media pemerintah sebagai tembakan mortir pemberontak.

"Milisi Huthi yang didukung Iran menargetkan lingkungan Al-Kamp dengan ... peluru, yang menyebabkan kematian tiga anak," kata kantor baru Saba.

Salah satu anak yang terluka kakinya diamputasi dan ketiganya "dalam kondisi kritis", tambahnya.

Seorang pejabat keamanan mengatakan kepada AFP bahwa tiga anak yang tewas adalah bersaudara.

Seorang dokter di rumah sakit Taez mengkonfirmasi laporan itu kepada AFP, dan mengatakan jumlah korban bisa meningkat.

Taez adalah kota berpenduduk 600.000 orang di bawah kendali pemerintah di barat daya Yaman, negara yang telah berperang selama tujuh tahun terakhir.

Dalam beberapa pekan terakhir, pertempuran telah meningkat di sekitar satu-satunya kubu utara yang tersisa milik pemerintah - kota Marib di provinsi kaya minyak dengan nama yang sama.

Koalisi mengatakan telah membunuh sekitar 2.000 pemberontak di sekitar kota dalam serangan hampir setiap hari sejak 11 Oktober.

Yaman juga merupakan rumah bagi Al-Qaeda di Semenanjung Arab, yang meluncurkan serangan berkala terhadap kedua pejuang yang bersekutu dengan otoritas negara dan pemberontak.

 

Reporter: Ielyfia Prasetio

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya