Liputan6.com, Washington D.C - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengucapkan selamat kepada Presiden AS Donald Trump atas pelantikannya pada Senin (20/1). Ia mengatakan kepada dalam sebuah pesan video bahwa "hari-hari terbaik aliansi kita akan datang".
Pemberitaan AFP yang dikutip Selasa (21/1/2025) menyebut bahwa PM Netanyahu memuji kebijakan Donald Trump yang pro-Israel selama masa jabatan pertamanya.
Advertisement
Baca Juga
"Saya yakin bahwa dengan bekerja sama lagi kita akan meningkatkan aliansi AS-Israel ke tingkat yang lebih tinggi," kata PM Netanyahu.
Advertisement
"Saya yakin bahwa kita akan mengalahkan poros teror Iran dan mengantar era baru perdamaian dan kemakmuran bagi kawasan kita," Netanyahu menambahkan, mengacu pada kelompok militan sekutu Teheran termasuk Hamas di Gaza dan Hizbullah di Lebanon.
Benjamin Netanyahu juga berterima kasih kepada Donald Trump karena membantu mengamankan kesepakatan pembebasan sandera sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata Gaza yang mulai berlaku pada hari Minggu.
"Saya berharap dapat bekerja sama dengan Anda untuk mengembalikan sandera yang tersisa, menghancurkan kemampuan militer Hamas dan mengakhiri kekuasaan politiknya di Gaza, dan memastikan bahwa Gaza tidak akan pernah lagi menjadi ancaman bagi Israel."
Dalam masa jabatan pertamanya tahun 2017-2021, Trump melakukan sejumlah langkah diplomatik yang menguntungkan Israel.
Jejak Kedekatan Israel dan Amerika Serikat
Amerika Serikat menjadi negara pertama yang mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan, yang ditaklukkannya dari Suriah pada tahun 1967 dan kemudian dianeksasi.
Washington juga mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Israel mengklaim seluruh Yerusalem, termasuk bagian timur kota yang diduduki dan dianeksasi yang dibayangkan Palestina sebagai ibu kota negara yang mereka harapkan, sebagai ibu kotanya yang tidak dapat dibagi.
Adapun Donald Trump juga membantu merundingkan Perjanjian Abraham, yang membuat Uni Emirat Arab, Maroko, dan Bahrain menormalisasi hubungan dengan Israel.
Presiden AS yang baru ini dikatakan sedang mencari kesepakatan serupa dengan Arab Saudi, seperti yang dilakukan mantan presiden Joe Biden.