Ambisi PM Fumio Kishida Hidupkan Kembali Ekonomi Jepang Usai Pandemi COVID-19

Di Jepang, seorang perdana menteri dipilih oleh anggota parlemen, dan bukan pemilihan nasional.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 10 Nov 2021, 15:54 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2021, 15:54 WIB
Fumio Kishida
Mantan Menteri Luar Negeri Fumio Kishida berpose di markas besar Partai Demokrat Liberal setelah terpilih sebagai perdana menteri Jepang yang baru di Tokyo, Rabu (29/9/2021). Kishida (64) menggantikan pemimpin partai dari PM Yoshihide Suga yang mengundurkan diri. (Du Xiaoyi/Pool Photo via AP)

Liputan6.com, Tokyo - Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida akan menguraikan rencana untuk menghidupkan kembali ekonomi yang dilanda pandemi COVID-19 setelah Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa memenangkan mayoritas kuat dalam pemilihan bulan lalu.

Fumio Kishida akan memaparkan rencananya pada konferensi pers pada Rabu (10/11) malam, demikian dikutip dari laman Channel News Asia.

Prioritas langsungnya adalah untuk menghidupkan kembali pertumbuhan, dengan reformasi fiskal.

Peringkat yang solid, stimulus ekonomi yang direncanakan bernilai lebih dari 30 triliun yen (US$264,7 miliar), ditambah dengan tingkat vaksinasi yang tinggi dan sedikit infeksi dapat membantu Kishida memperkuat basis kekuatannya di partai.

Jika berhasil, ini juga akan membuatnya terhindar dari nasib pendahulunya Yoshihide Suga yang hanya bertahan satu tahun sebagai perdana menteri.

Kishida terpilih kembali oleh parlemen di mana LDP, memenangkan 261 dari 465 kursi.

Pemungutan suara dianggap sebagai hal formalitas, mengingat dominasi di parlemen partai dan mitra koalisi juniornya.

Di Jepang, seorang perdana menteri dipilih oleh anggota parlemen, dan bukan pemilihan nasional.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Agenda Ambisius

Fumio Kishida
Mantan Menteri Luar Negeri Fumio Kishida saat konferensi pers di markas besar Partai Demokrat Liberal setelah terpilih sebagai perdana menteri Jepang yang baru di Tokyo, Rabu (29/9/2021). Kishida menggantikan pemimpin partai dari PM Yoshihide Suga yang mengundurkan diri. (Du Xiaoyi/Pool Photo via AP

Dengan tidak adanya pemilu, Kishida menetapkan agenda ambisiusnya untuk meloloskan stimulus ekonomi pada 19 November mendatang, termasuk soal anggaran tambahan untuk mendanai pengeluaran lain.

Salah satu pilar dari stimulus yang direncanakan adalah pembayaran 100.000 yen dalam bentuk tunai dan voucher untuk anak-anak berusia 18 tahun atau lebih muda, di mana koalisi menyetujui batas pendapatan tahunan sebesar 9,6 juta yen.

Pada hari Selasa, Kishida berjanji untuk menempatkan ekonomi pada jalurnya dengan meningkatkan investasi sektor swasta dan pendapatan yang dapat dibelanjakan untuk mencapai "siklus baik" pertumbuhan ekonomi. Dia mengatakan ingin mengubah sistem medis dan memberikan suntikan booster untuk melindungi lebih warga baik terhadap gelombang infeksi COVID-19 berikutnya.

Infografis Naruhito Kaisar Baru Jepang

Infografis Naruhito Kaisar Baru Jepang
Infografis Naruhito Kaisar Baru Jepang. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya