Liputan6.com, Tokyo - Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida akan menguraikan rencana untuk menghidupkan kembali ekonomi yang dilanda pandemi COVID-19 setelah Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa memenangkan mayoritas kuat dalam pemilihan bulan lalu.
Fumio Kishida akan memaparkan rencananya pada konferensi pers pada Rabu (10/11) malam, demikian dikutip dari laman Channel News Asia.
Advertisement
Baca Juga
Prioritas langsungnya adalah untuk menghidupkan kembali pertumbuhan, dengan reformasi fiskal.
Peringkat yang solid, stimulus ekonomi yang direncanakan bernilai lebih dari 30 triliun yen (US$264,7 miliar), ditambah dengan tingkat vaksinasi yang tinggi dan sedikit infeksi dapat membantu Kishida memperkuat basis kekuatannya di partai.
Jika berhasil, ini juga akan membuatnya terhindar dari nasib pendahulunya Yoshihide Suga yang hanya bertahan satu tahun sebagai perdana menteri.
Kishida terpilih kembali oleh parlemen di mana LDP, memenangkan 261 dari 465 kursi.
Pemungutan suara dianggap sebagai hal formalitas, mengingat dominasi di parlemen partai dan mitra koalisi juniornya.
Di Jepang, seorang perdana menteri dipilih oleh anggota parlemen, dan bukan pemilihan nasional.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Agenda Ambisius
Dengan tidak adanya pemilu, Kishida menetapkan agenda ambisiusnya untuk meloloskan stimulus ekonomi pada 19 November mendatang, termasuk soal anggaran tambahan untuk mendanai pengeluaran lain.
Salah satu pilar dari stimulus yang direncanakan adalah pembayaran 100.000 yen dalam bentuk tunai dan voucher untuk anak-anak berusia 18 tahun atau lebih muda, di mana koalisi menyetujui batas pendapatan tahunan sebesar 9,6 juta yen.
Pada hari Selasa, Kishida berjanji untuk menempatkan ekonomi pada jalurnya dengan meningkatkan investasi sektor swasta dan pendapatan yang dapat dibelanjakan untuk mencapai "siklus baik" pertumbuhan ekonomi. Dia mengatakan ingin mengubah sistem medis dan memberikan suntikan booster untuk melindungi lebih warga baik terhadap gelombang infeksi COVID-19 berikutnya.
Advertisement