Liputan6.com, Jakarta - Inggris telah mengalami peningkatan jumlah kasus COVID-19. Lantaran, adanya ancaman baru dari varian Delta Plus.
Sederhananya, varian Delta Plus adalah mutasi dari varian Delta COVID-19. Ini adalah kombinasi dari varian Delta AY.4.2 ditambah mutasi lonjakan S:Y145H.
Seberapa besar ancamannya?
Advertisement
Baca Juga
Saat ini, para ahli mengatakan bahwa tidak ada indikasi bahwa varian baru lebih menular atau lebih berbahaya daripada Delta, tetapi tes sedang berlangsung, lapor BBC.
Sampai sekarang, ini diklasifikasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia sebagai varian yang menjadi perhatian, atau varian yang sedang diselidiki. Kategori-kategori ini ditetapkan berdasarkan tingkat risiko, demikian dikutip dari laman Straits Times, Kamis (11/11/2021).
Di Mana Varian Ini dapat Ditemukan?
Lebih dari 6 persen dari semua kasus sejauh ini telah dilaporkan di Inggris. Info menunjukkan kasus telah dilaporkan di Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan sebagian Eropa Barat.
Australia dan Jepang masing-masing hanya melaporkan satu kasus pada Selasa (19 Oktober 2021), AS telah melaporkan tujuh infeks,i dan Kanada enam.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Apa Kata Para Ahli Tentang Variannya?
AY.4.2 belum diamati mendorong peningkatan baru-baru ini dalam jumlah kasus di Inggris, menurut profesor biologi sistem komputasi University College London, Francois Balloux.
"Karena AY.4.2 masih pada frekuensi yang cukup rendah, peningkatan 10 persen dalam penularannya hanya dapat menyebabkan sejumlah kecil kasus tambahan," katanya.
"Ini bukan situasi yang sebanding dengan kemunculan Alpha dan Delta yang jauh lebih menular (50 persen atau lebih) daripada strain apa pun yang beredar saat itu."
Advertisement