Konflik Ukraina: Ini Ultimatum Emmanuel Macron ke Vladimir Putin

Presiden Prancis Emmanuel Prancis dan Presiden Rusia Vladimir Putin berdebat soal konflik Ukraina.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 16 Nov 2021, 10:30 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2021, 10:30 WIB
Presiden Prancis Macron Bertemu Wapres AS Harris
Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Wakil Presiden AS, Kamala Harris melambaikan tangan menjelang pertemuan di Istana Elysee, Rabu (10/11/2021). Kamala Harris bertemu dengan Macron dalam upaya untuk meredakan ketegangan terkait kesepakatan kapal selam yang dibatalkan. (Ludovic MARIN/AFP)

Liputan6.com, Paris - Presiden Rusia Vladimir Putin merasa tidak nyaman dengan latihan militer Amerika Serikat di Laut Hitam. Ia menilai latihan itu menambah ketegangan di Ukraina, meski aktivitas militer Rusia di dekat Ukraina juga dituduh menambah ketegangan.

Rusia sejak lama dikritik karena tindakannya terhadap integritas wilayah Ukraina. Pada 2014, Rusia merebut Semenanjung Krimea dari Ukraina. Ambisi Rusia dijegal oleh Uni Eropa dan Amerika Serikat.

Menurut laporan France24, Selasa (16/11/2021), Presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan kepada Presiden Vladimir Putin bahwa Prancis siap membela integritas wilayah Ukraina.

Uni Eropa juga mengaku khawatir tentang tindakan Rusia di perbatasan Rusia. Blok 27 negara itu berkata memantau situasi bersama-sama Inggris dan Amerika Serikat.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken pekan lalu memberikan peringatan kepada pemerintah Rusia agar tidak membuat "kesalahan serius" lagi. 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Twitwar

Rusia menggelar latihan terbesar di semenanjung Krimea
Rusia mengerahkan kekuatan angkatan darat, laut, dan udaranya dalam menggelar latihan terbesar di semenanjung Krimea (Sergel Savostyanov/TASS)

Akun Twitter resmi negara Ukraina dan Rusia juga sering melakukan aksi twitwar. Akun Ukraina kerap berani meledek Rusia ketika membahas Krimea.

Terkait situasi di lapangan, Rusia juga baru-baru ini mengkritik Ukraina yang menggunakan drone. Pasalnya, Ukraina menggunakan drone TB2 Bayraktar buatan Turki. 

Drone itu digunakan terhadap para separatis pro-Rusia. 

Pemerintah Rusia menilai Ukraina melanggar perjanjian damai di Minsk pada 2015. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya