Liputan6.com, Jakarta - European Chamber of Commerce and Business in Indonesia (EuroCham) ikut berkontribusi dalam penanggulangan COVID-19 di Indonesia. Selama pandemi, EuroCham memberikan bantuan yang berdampak kepada 302 ribu orang.Â
Bantuan itu disalurkan kepada petani, komunitas rentan, hingga tenaga kesehatan. EuroCham berkata ikut membantu agar Indonesia bisa terus mengejar target-target pembangunan berkelanjutan alias SDGs (sustainable development goals).
Advertisement
Baca Juga
"Dalam mendukung pemerintah dalam membangun ekonomi yang aman dan lebih hijau melalui praktek berkelanjutan dalam berbisnis, EuroCham terus membantu pemerintah," tulis EuroCham dalam pernyataan resmi, Rabu (19/1/2022).Â
Pada hari ini, EuroCham juga merilis laporan bertajuk "EuroCham Contribution to the Sustainable Development Goals (SDGs) – Indonesia’s Partners in Sustainable Development Report."
Sesuai judulnya, laporan itu menyorot peran dari EuroCham dalam mendukung 17 target SDGs di Indonesia. Pihak Uni Eropa berharap laporan itu bisa menjadi contoh untuk pelaku usaha di Indonesia.Â
"Diharapkan laporan ini dapat menginspirasi bisnis-bisnis lain untuk mengikutinya dan membangun bisnis yang lebih kuat dan lebih berkelanjutan di Indonesia," ujar Francois de Maricourt, Board Patron of the EuroCham Sustainable Development Working Group.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Percepat Akhir Pandemi
Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Piket, menyambut baik upaya perusahaan EuroCham untuk mengejar target SDGs di Indonesia. Ia juga berkata komitmen hijau dari Uni Eropa.
"UE melakukan tugasnya dengan mengadopsi dan mengimplementasi kebijakan European Green Deal menuju ekonomi dan masyarakat yang net zero pada 2050," ujar Dubes Piket.
Perwakilan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas turut mengapresiasi peran sektor swasta dalam mewujudikan SDGs.
"Sektor swasta memegang sebuah peran strategis dalam mencapai SDGs, dengan menyeimbangkan bisnis dengan aspek-aspek sosial dan lingkungan, memakai SDGs sebagai kerangka aksi yang selaras dengan obyektif-obyektif bisnis," ujar Deputi Bidang Ekonomi Bappenas, Amalia Adiniggar Widyasanti.
Pihak Bappenas pun kembali berkomitmen bahwa Indonesia akan mewujudkan SDGs dan meraih Visi Indonesia 2045 yang meliputi prinsip-prinsip keberlanjutan dan rendah karbon.
Advertisement