Liputan6.com, Tokyo - Kondisi Ukraina sedang memanas karena ada potensi invasi yang dilakukan Presiden Vladimir Putin dan Rusia. Inggris dan Amerika Serikat bahkan mulai mengevakuasi diplomat mereka.Â
Terkini, Jepang juga siap memulangkan warganya.Â
Advertisement
Baca Juga
Dilansir Kyodo, Senin (24/1/2022), Jepang mengambil langkah ini setelah AS mengumumkan menarik diplomatnya. Saat ini, ada sekitar 250 warga Jepang di Ukraina, itu sudah termasuk keluarga staf kedutaan.Â
"Situasi sedang berubah dengan cepat," ujar seorang pejabat senior Kementerian Luar Negeri Jepang.Â
Kepala Sekretaris Kabinet, Hirokazu Matsuno, menyebut masih memonitor situasi di Ukraina. Ia berkata Jepang siap mengambil langkah cepat, serta berkolaborasi dengan AS dan negara-negara lain terkait isu di Ukraina.
"Kita akan terus dengan erat memonitor perubahan-perubahan situasi," ujarnya.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
AS Minta Keluarga Diplomat Tinggalkan Ukraina
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengatakan pada Minggu 23 Januari 2022 bahwa kerabat dan keluarga diplomat AS yang ditempatkan di Kiev harus mulai meninggalkan Ukraina.
Mengutip laporan DW Indonesia, Senin (24/1/2022), Departemen Luar Negeri AS menyarankan agar tidak bepergian ke Ukraina karena adanya "peningkatan ancaman aksi militer Rusia" dan pandemi COVID-19. Dalam anjuran perjalanan yang diterbitkan di situsnya, Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa ada laporan Rusia merencanakan aksi militer yang signifikan terhadap Ukraina.Â
Sementara itu, Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht menyerukan pengurangan ketegangan dan mengatakan bahwa Jerman tidak akan memasok senjata ke Ukraina.
Sebelumnya, pertemuan pada hari Jumat 21Â Januari malam, antara Menlu AS dan Rusia juga gagal menghasilkan terobosan besar apa pun tentang masalah ini.Â
Â
Â
Advertisement