Liputan6.com, Lille - Sekitar 300 kendaraan yang ambil bagian dalam konvoi protes gaya Kanada melawan peraturan COVID-19 tiba di Lille, Prancis utara, pada hari Minggu dalam perjalanan ke Brussels, meski para pejabat telah melarang demonstrasi yang diadakan pada Senin (14 Februari).
Perjalanan mengibarkan bendera ke utara terjadi setelah 97 orang ditangkap di Paris pada Sabtu ketika ribuan demonstran menentang larangan mencoba memblokir lalu lintas, dengan 81 orang masih ditahan pada Minggu pagi. Demikian seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (14/2/2022).
Baca Juga
Konvoi yang berkumpul di ibu kota dari kota-kota di seluruh Prancis, berhenti pada hari Minggu di tempat parkir sebuah pusat perbelanjaan di luar Lille, tepat di sebelah selatan perbatasan Belgia.
Advertisement
"Kami akan pergi ke Brussel untuk mencoba memblokirnya, untuk melawan kebijakan kontrol permanen ini," kata Jean-Pierre Schmit, seorang demonstran berusia 58 tahun yang berasal dari Toulouse.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kehilangan Kebebasan
Untuk Sandrine (45) yang berasal dari Lyon, tanggapan pemerintah terhadap krisis COVID-19 telah mengungkapkan bahwa warga "kehilangan kebebasan kita sedikit demi sedikit, dengan cara yang berbahaya."
"Konvoi kebebasan" yang terdiri dari mobil, truk, dan karavan adalah salah satu dari beberapa di seluruh dunia yang terinspirasi oleh kebuntuan pengemudi truk dengan pihak berwenang di Kanada.
Di Prancis, para demonstran secara khusus membidik "mandat vaksin" yang diperlukan untuk memasuki restoran, kafe, dan banyak tempat umum lainnya yang diterapkan sebagai bagian dari upaya inokulasi Presiden Emmanuel Macron.
Advertisement