Liputan6.com, Enerhodar - Agresi Rusia masih terus berlanjut. Terkini, fasilitas nuklir terbesar di Eropa kini jadi sasaran. Fasilitas nuklir itu bernama Zaporizhzhia.Â
Dilaporkan BBC, Jumat (4/3/2022), Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menyatakan tembakan dimulai dari segala penjuru. Pejabat setempat menyebut kebakaran telah terjadi.
Advertisement
Baca Juga
"Rusia harus SECEPATNYA berhenti menembak. Izinkan pemadam kebakaran, siapkan zona keamanan!" ujar Menlu Ukraina via Twitter.Â
Fasilitas Zaprizhzhia disebut memberikan 25 persen daya di Ukraina. Namun, fasilitas itu dilaporkan sedang direnovasi sehingga tidak beroperasional. Meski demikian, tempat itu menampung bahan bakar nuklir.Â
Serangan ini terjadi meski pihak Rusia berkata tidak akan menyerang fasilitas-fasilitas sipil. Laura Rockwood, Direktur Open Nuclear Network, berkata serangan itu bisa berdampak kepada listrik di Ukraina.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Reaksi Lembaga Atom Internasional
Fasilitas nuklir terbesar di Eropa ini berada di Enerhodar. Jaraknya sekitar 677 kilometer di tenggara ibu kota Kyiv.
International Atomic Energy Agency (IAEA) berkata sudah berkomunikasi dengan otoritas di Ukraina terkait serangan di fasilitas nuklir tersebut.
Ukraina memiliki empat pembangkit nuklir yang aktif, termasuk Zaprizhzhia.Â
Pihak IAEA mencoba untuk memberikan bantuan maksimal kepada Ukraina terkait peristiwa yang terjadi, serta ingin fokus pada keamanan nuklir tersebut.Â
Â
Advertisement