Australia Umumkan Rangkaian Sanksi Baru Untuk Rusia, Apa Saja?

Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne mengatakan bahwa Canberra memberi sanksi kepada 10 orang dengan "kepentingan strategis" ke Rusia.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Mar 2022, 08:00 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2022, 08:00 WIB
Bangunan Pemukiman Warga Kota Kiev Hancur Dihantam Invasi Rusia
Seorang wanita berjalan di depan bangunan yang rusak setelah peluru militer Rusia menghantam di Koshytsa Street, Kiev, Ukraina (25/2/2022). Ledakan di Kiev memicu kekerasan setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menentang peringatan Barat untuk melancarkan invasi darat skala penuh. (AFP/Daniel Leal)

Liputan6.com, Canberra - Australia mengumumkan rangkaian sanksi baru terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina, termasuk terhadap orang-orang yang diidentifikasi sebagai “penyebar propaganda dan disinformasi Moskow.”

Dalam pernyataan Selasa (8/3) Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne mengatakan bahwa Canberra memberi sanksi kepada 10 orang dengan "kepentingan strategis" ke Rusia karena "mendorong permusuhan terhadap Ukraina dan mempromosikan propaganda pro-Kremlin untuk melegitimasi invasi Rusia."

Payne mengatakan "propaganda" termasuk "menggerakkan dan menyebarkan narasi bohong tentang "de-Nazifikasi" Ukraina, membuat tuduhan yang keliru tentang genosida terhadap etnis Rusia di Ukraina timur, dan mempromosikan pengakuan atas apa yang disebut Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk sebagai negara merdeka,” mengacu pada dua wilayah yang disengketakan di Ukraina timur, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Rabu (9/3/2022).

Payne juga mengumumkan putaran baru sanksi keuangan terhadap angkatan bersenjata Rusia, yang melarang ekspor barang dari Australia ke entitas yang memasok militer Rusia.

Dia mengumumkan sanksi keuangan dan larangan perjalanan tambahan terhadap enam komandan militer senior Rusia yang “bertanggung jawab atas pelaksanaan serangan laut, darat dan udara” terhadap Ukraina.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Setop Minyak Mentah

Rusia Bombardir Kota Terbesar Kedua di Ukraina
Sebuah mobil rusak di luar balai kota Kharkiv yang hancur akibat penembakan pasukan Rusia pada 1 Maret 2022. Alun-alun pusat kota terbesar kedua Ukraina, Kharkiv, dibombardir oleh pasukan Rusia -- menghantam gedung pemerintahan lokal -- kata gubernur Oleg Sinegubov. (Sergey BOBOK / AFP)

Dalam masalah terkait, perusahaan penyulingan minyak Australia Viva Energy Selasa mengumumkan bahwa mereka akan berhenti membeli minyak mentah Rusia, dan menyatakan "terkejut" atas apa yang terjadi di Ukraina.

Satu-satunya kilang minyak Australia lainnya, Ampol, mengatakan belum membeli minyak mentah atau produk Rusia sejak awal konflik.


Infografis Reaksi Global terhadap Serbuan Rusia ke Ukraina

Infografis Reaksi Global terhadap Serbuan Rusia ke Ukraina. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Reaksi Global terhadap Serbuan Rusia ke Ukraina. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya