Kasus Harian COVID-19 China Melonjak hingga 1.000 Lebih, Kebanyakan Tanpa Gejala

Kasus harian COVID-19 dilaporkan melonjak drastis hingga lebih dari 1.000.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 11 Mar 2022, 16:06 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2022, 16:00 WIB
FOTO: China Alami Lonjakan Baru Kasus COVID-19
Para pekerja yang mengenakan pelindung wajah dan masker berjalan dalam hotel gelembung Paralimpiade Musim Dingin 2022 di Distrik Yanqing, Beijing, China, 8 Maret 2022. China alami lonjakan baru kasus COVID-19 meski pendekatan "tanpa toleransi" yang ketat untuk menangani wabah. (AP Photo/Andy Wong)

Liputan6.com, Beijing - China Daratan melaporkan lebih dari 1.000 infeksi COVID-19 lokal baru pada Jumat (11 Maret), jumlah kasus harian tertinggi sejak Beijing menahan wabah nasional pertamanya pada awal 2020.

Kenaikan kasus didorong oleh lonjakan infeksi tanpa gejala di tengah penyebaran varian Omicron.

Dilansir dari laman Channel News Asia, Jumat (11/3/2022), ukuran wabah terbaru jauh lebih kecil daripada banyak lainnya di luar daratan China, tetapi peningkatan jumlah kasus dapat menambah tekanan pada ambisi China untuk mengekang setiap transmisi secepat mungkin.

China mendeteksi 703 infeksi tanpa gejala yang ditularkan di dalam negeri untuk Kamis, menurut data dari otoritas kesehatan pada hari Jumat, naik dari 435 sehari sebelumnya.

Itu menandai peningkatan tajam dari rata-rata harian sekitar 10 kasus seperti itu dalam dua bulan pertama tahun ini, perhitungan Reuters menunjukkan.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kasus dengan Gejala

FOTO: China Alami Lonjakan Baru Kasus COVID-19
Para pekerja yang mengenakan pelindung wajah dan masker berjalan dalam hotel gelembung Paralimpiade Musim Dingin 2022 di Distrik Yanqing, Beijing, China, 8 Maret 2022. China alami lonjakan baru kasus COVID-19 meski pendekatan "tanpa toleransi" yang ketat untuk menangani wabah. (AP Photo/Andy Wong)

397 kasus bergejala lokal lainnya, yang diklasifikasikan China secara terpisah dari infeksi tanpa gejala, dilaporkan pada 10 Maret, kata Komisi Kesehatan Nasional. 

"Infeksi pada individu yang divaksinasi lebih cenderung tanpa gejala daripada infeksi pada individu yang tidak divaksinasi, dan cakupan vaksin sekarang sangat tinggi di China," kata Ben Cowling, profesor epidemiologi di Universitas Hong Kong.

Sekitar 87 persen dari 1,4 miliar penduduk China telah menerima dosis lengkap untuk vaksinasi primer pada akhir Februari, dan sekitar 40 persen dari populasi telah menerima suntikan booster.

Kota Qingdao melaporkan lebih dari 300 infeksi lokal, lebih banyak dari yang lain di antara lusinan kota yang melaporkan kasus lokal pada hari Kamis.

Tidak ada kematian baru, sehingga jumlah kematian tidak berubah di 4.636.

Pada 10 Maret, China daratan telah melaporkan 112.940 kasus dengan gejala yang dikonfirmasi, termasuk yang lokal dan yang datang dari luar negeri.

Infografis Negara Pertama Suntik Vaksin Covid-19, Inggris atau China?

Infografis Negara Pertama Suntik Vaksin Covid-19, Inggris atau China? (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Negara Pertama Suntik Vaksin Covid-19, Inggris atau China? (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya