Liputan6.com, Hong Kong - Pemimpin Hong Kong Carrie Lam pada Senin (14/3) mengatakan bahwa tidak ada rencana saat ini untuk lebih memperketat langkah-langkah jarak sosial untuk menahan wabah Virus Corona.
Di samping itu, COVID-19 telah mengacaukan sistem kesehatan Hong Kong dan menyebabkan lonjakan kematian, demikian dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (14/3/2022).
Advertisement
Baca Juga
Lam telah menerapkan langkah-langkah paling ketat sejak strategi COVID-19 dimulai pada 2020.
Salah satu contohnya yaitu, pertemuan lebih dari dua orang dilarang, sebagian besar tempat ditutup. Termasuk sekolah dan penggunaan masker wajib di mana-mana, bahkan saat berolahraga di luar ruangan.
"Pemerintah harus sangat berhati-hati sebelum memperketat langkah-langkah jarak sosial lebih lanjut dengan kebutuhan untuk mempertimbangkan kesehatan mental warga," katanya dalam konferensi pers harian.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kasus COVID-19 di Hong Kong
Lam mengatakan pekan lalu bahwa pemerintah kota tidak memiliki kerangka waktu untuk potensi pengujian massal wajib terhadap 7,4 juta penduduk Hong Kong.
Hong Kong telah melaporkan lebih dari 700.000 infeksi dan sekitar 4.000 kematian, sebagian besar terjadi dalam tiga minggu terakhir.
Kota bekas jajahan Inggris itu telah mengikuti strategi "nol dinamis" COVID-19 di China daratan yang berupaya untuk mengekang semua wabah.
Advertisement