Pertimbangkan Kesehatan Mental Warga, Hong Kong Pilih Tak Perketat Aturan COVID-19

COVID-19 telah mengacaukan sistem kesehatan Hong Kong dan menyebabkan lonjakan kematian.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 14 Mar 2022, 21:00 WIB
Diterbitkan 14 Mar 2022, 21:00 WIB
Keluh Kesah Saat Hong Kong Tetap Berpegang pada Kebijakan Nol Covid
Warga antre tes virus corona di pusat pengujian sementara di Hong Kong, 23 Februari 2022. Warga Hong Kong menjadi semakin terganggu dengan desakan pemerintah untuk tetap berpegang pada strategi "nol-COVID" ketika kota itu mencatat rekor jumlah kasus baru lainnya pada hari Rabu. (AP Photo/Vincent Yu)

Liputan6.com, Hong Kong - Pemimpin Hong Kong Carrie Lam pada Senin (14/3) mengatakan bahwa tidak ada rencana saat ini untuk lebih memperketat langkah-langkah jarak sosial untuk menahan wabah Virus Corona.

Di samping itu, COVID-19 telah mengacaukan sistem kesehatan Hong Kong dan menyebabkan lonjakan kematian, demikian dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (14/3/2022).

Lam telah menerapkan langkah-langkah paling ketat sejak strategi COVID-19 dimulai pada 2020.

Salah satu contohnya yaitu, pertemuan lebih dari dua orang dilarang, sebagian besar tempat ditutup. Termasuk sekolah dan penggunaan masker wajib di mana-mana, bahkan saat berolahraga di luar ruangan.

"Pemerintah harus sangat berhati-hati sebelum memperketat langkah-langkah jarak sosial lebih lanjut dengan kebutuhan untuk mempertimbangkan kesehatan mental warga," katanya dalam konferensi pers harian.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kasus COVID-19 di Hong Kong

FOTO: Hong Kong Hadapi Gelombang COVID-19 Terburuk
Orang-orang mengantre untuk tes COVID-19 di Distrik Yuen Long, Hong Kong, Selasa (15/2/2022). Hong Kong menghadapi gelombang virus corona COVID-19 terburuk hingga saat ini. (Peter PARKS/AFP)

Lam mengatakan pekan lalu bahwa pemerintah kota tidak memiliki kerangka waktu untuk potensi pengujian massal wajib terhadap 7,4 juta penduduk Hong Kong.

Hong Kong telah melaporkan lebih dari 700.000 infeksi dan sekitar 4.000 kematian, sebagian besar terjadi dalam tiga minggu terakhir.

Kota bekas jajahan Inggris itu telah mengikuti strategi "nol dinamis" COVID-19 di China daratan yang berupaya untuk mengekang semua wabah.

Infografis Nasib Dunia Usaha Diterpa Corona

Infografis Nasib Dunia Usaha Diterpa Corona
Infografis Nasib Dunia Usaha Diterpa Corona (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya