Realisasi Hasil KTT COP26: AS-Indonesia Terus Kurangi Emisi Karbon

Realisasi hasil kesepakatan dalam pertemuan para petinggi dunia di KTT COP26 terus dilakukan, terutama menjelang KTT G20 di Indonesia.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 16 Mar 2022, 21:44 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2022, 21:24 WIB
Penasihat Senior untuk Utusan Khusus Presiden AS Urusan Iklim, Robert Blake menyebut realisasi hasil kesepakatan dalam pertemuan para petinggi dunia di KTT COP26 terus dilakukan (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty)
Penasihat Senior untuk Utusan Khusus Presiden AS Urusan Iklim, Robert Blake menyebut realisasi hasil kesepakatan dalam pertemuan para petinggi dunia di KTT COP26 terus dilakukan (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty)

Liputan6.com, Jakarta - Penasihat Senior untuk Utusan Khusus Presiden AS Urusan Iklim, Robert Blake menyebut realisasi hasil kesepakatan dalam pertemuan para petinggi dunia di KTT COP26 terus dilakukan, terutama menjelang KTT G20 di Indonesia.

Dalam kunjungannya ke Indonesia, Robert Blake menyebut bahwa berbagai upaya dilakukan, di antaranya pembentukan kelompok koordinasi berbagai negara.

"Kami membentuk kelompok untuk berkoordinasi tentang bagaimana berbagai negara dapat bekerja sama untuk mengembangkan kerja sama itu. Dan sektor apa yang ingin diprioritaskan Indonesia sebagai bagian dari kerja sama tersebut," ujar Robert Blake pada roundtable event bersama awal media di Jakarta, Rabu (16/3/2022).

"Kedua, seperti yang saya sebutkan, Indonesia adalah salah satu penandatangan kebijakan di KTT COP26 terutama inisiatif Net Zero. Dan seperti yang saya katakan sebelumnya, itu akan menjadi bagian yang sangat penting."

Robert Blake mengarakan bahwa AS memiliki grup seperti Laboratorium Energi Terbarukan Nasional dan telah bekerja di sini selama bertahun-tahun, dan memiliki keahlian mendalam di Indonesia.

"Ketiga yang ingin saya sebutkan adalah penggundulan hutan. Sekali lagi Indonesia membuat komitmen penting di kebijakan COP26 dan kami sudah bekerja sangat ekstensif melalui program di USAID kami."

"Dan sekali lagi, di sini kami dapat memberi Anda lembar fakta tentang apa yang terlibat, tapi itu pada dasarnya untuk mendukung. Anda tahu hutan dan penggunaan lahan yang lebih hijau. Dan kami telah melakukan banyak pekerjaan di dalam kawasan hutan. Kami ingin berbuat lebih banyak, dan sekali lagi, kami menyambut baik hal ini."

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Hasil Kesepakatan KTT COP26

Presiden Jokowi saat berbicara dalam KTT Pemimpin Dunia tentang Perubahan Iklim atau COP26 di Scottish Event Campus, Glasgow, Skotlandia, Senin (1/11/2021).
Presiden Jokowi saat berbicara dalam KTT Pemimpin Dunia tentang Perubahan Iklim atau COP26 di Scottish Event Campus, Glasgow, Skotlandia, Senin (1/11/2021). (Foto Biro Pers Sekretariat Presiden)

Kesepakatan yang bertujuan untuk mencegah perubahan iklim yang berbahaya telah dicapai pada KTT COP26 di Glasgow.

Pakta Iklim Glasgow adalah kesepakatan iklim pertama yang secara eksplisit berencana untuk mengurangi batu bara, bahan bakar fosil terburuk untuk gas rumah kaca.

Kesepakatan itu juga menekan pengurangan emisi yang lebih mendesak dan menjanjikan lebih banyak uang bagi negara-negara berkembang - untuk membantu mereka beradaptasi dengan dampak iklim.

Tetapi janji itu tidak cukup jauh untuk membatasi kenaikan suhu hingga 1,5C.Komitmen untuk menghapus batubara yang termasuk dalam rancangan negosiasi sebelumnya menyebabkan penyelesaian dramatis setelah India memimpin oposisi terhadapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya