Suhu Eropa Tembus 40 Derajat Celcius, Gelombang Panas Terus Menghantui

World Meteorological Organization (WMO) memprediksi gelombang panas masih akan terus terjadi dalam dekade-dekade mendatang.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 20 Jul 2022, 10:31 WIB
Diterbitkan 20 Jul 2022, 10:31 WIB
Kebakaran Hutan Terus Meluas ke Seluruh Spanyol
Kebakaran meluas di dekat daerah perumahan di Alhaurin de la Torre, Malaga, Spanyol, Sabtu (16/7/2022). Gelombang panas yang melanda Spanyol memicu api menyebar lebih cepat dan menghambat upaya pengendalian kebakaran. (AP Photo/Gregorio Marrero)

Liputan6.com, Jenewa - Benua Eropa sedang diterjang gelombang panas yang membuat suhu tembus 40 derajat celcius. World Meteorological Organization (WMO) memprediksi gelombang panas ini bisa terus terjadi hingga berdekade-dekade.

Dilansir UN News, Rabu (20/7/2022), pola itu disebut terkait aktivitas manusia yang berkontribusi pada pemanasan planet. Dampak besar berisiko terjadi pada sektor agrikultur.

"Kami memperkirakan melihat dampak-dampak besar pada agrikultur. Pada gelombang panas sebelumnya di Eropa, kita kehilangan sejumlah besar panen. Dan di bawah situasi terkini, kita sudah terkena krisis pangan global akibat perang di Ukraina, gelombang panas ini akan membawa dampak pada aktivitas-aktivitas agrikultur," ujr Petteri Taalas, Sekretaris Jenderal WMO, dalam konferensi pers di Jenewa.

Pihak WHO menyebut gelombang panas akan terjadi lebih sering hingga tahun 2060-an. Gelombang panas di Eropa saat ini mungkin akan terus berlanjut hingga pertengahan pekan depan.

Dampak dari gelombang panas bukan hanya membuat situasi tidak nyaman, tetapi berbahaya karena bisa menjebak polusi dan mengurangi kualitas udara. Akibatnya, para lansia terdampak parah. Pada gelombang panas 2023, sekitar 70 ribu orang meninggal di Eropa.

Gelombang panas yang terjadi di 2022 juga memicu kebakaran hutan di Spanyol.

WHO turut menyorot masalah gelombang panas ini karena gelombang panas memiliki dampak langsung terhadap kesehatan. Akses kepada makanan dan minuman pun terkena risiko, serta ada ancaman ekurangan air.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Gelombang Suhu Panas di Inggris Bikin Landasan Pacu Bandara Meleleh

Dampak Suhu Panas Ekstrem di Inggris
Orang-orang duduk menutupi kepala mereka dari matahari setelah versi kecil dari upacara Pergantian Penjaga berlangsung di luar Istana Buckingham, selama cuaca panas di London, Senin (18/7/2022). Pemerintah Inggris telah mengeluarkan peringatan "merah" pertama mereka untuk panas ekstrem. (AP Photo/Matt Dunham)

Gelombang suhu panas yang melanda Inggris tak hanya berpengaruh pada manusia, tetapi juga bandara. Media Euronews.com melaporkan landasan pacu bandara di Inggris meleleh sebagian ketika negara itu bergulat dengan gelombang panas yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Dilaporkan bahwa suhu melonjak di atas 38°C pada Senin, 18 Juli 2022, yang mencetak rekor suhu tahunan. Akibatnya, Bandara Luton di London sementara ditutup untuk penerbangan kemarin sore.

 

Penerbangan easyJet dan Ryanair yang menuju Luton kemudian dialihkan ke bandara alternatif, seperti Stansted. Bahkan dalam satu penerbangan dari Catania di Sisilian, penumpang baru diberitahu pilot di udara bahwa mereka tidak dapat mendarat di Luton karena sebagian landasan pacu meleleh.

Luton mengumumkan bahwa penerbangan dilanjutkan pada 17.40, waktu Inggris, dengan penerbangan masuk dilanjutkan 15 menit kemudian. Penerbangan juga dihentikan di lapangan terbang RAF Brize Norton di Oxfordshire karena masalah suhu di landasan pacu.

BMKG Inggris, Met Office, sebelumnya mengeluarkan peringatan 'merah' pertama untuk panas ekstrem. Mereka mengatakan Senin adalah hari terpanas 2022 setelah termometer menyentuh 38,1°C di Santon Downham, Suffolk.

Met Office juga menyebut angka sementara menunjukkan rekor suhu tertinggi di Wales kini telah meningkat menjadi 37,1°C di Hawarden di Flintshire. Rekor tersebut bertahan selama 32 tahun, tetapi tergeser dua kali dalam hitungan jam. Rekor suhu tertinggi di Inggris adalah 38,7°C yang tercatat di Cambridge pada 2019.


Layanan Kereta Terhenti

Dampak Suhu Panas Ekstrem di Inggris
Seorang pria menggunakan koran sebagai kipas saat bepergian di jalur Bakerloo di London pusat selama gelombang panas, Senin (18/7/2022). Untuk pertama kalinya, Inggris mengalami cuaca panas dengan suhu diperkirakan mencapai 40 derajat celsius. (Yui Mok/PA via AP)

Badan itu juga memperingatkan bahwa suhu bisa melebihi 40°C untuk pertama kalinya sejak suhu dipantau meningkat pada Selasa, pekan lalu. Gelombang panas itu berpotensi menyebabkan penyakit serius, bahkan kematian, di antara warga yang sehat.

Rumah perawatan juga didesak mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi penduduk yang rentan dan lansia karena berisiko terhadap suhu tinggi. Sejumlah sekolah di Inggris, seperti di Nottinghamshire dan Hampshire, akhirnya ditutup sejak kemarin.

Sementara, layanan kereta yang menghubungkan Stasiun King's Cross London dan York maupun Leeds tidak akan beroperasi sepanjang Selasa ini. Sejumlah perusahaan kereta api meminta warga tidak melakukan perjalanan karena jaringan kereta api Inggris tidak dirancang untuk situasi panas seperti itu. Gangguan transportasi pun diperkirakan akan berlanjut.

Disrupsi ini menambah kerumitan di sektor transportasi Inggris. Pekan lalu, otoritas Bandara Heathrow Inggris telah meminta maskapai menyetop penjualan tiket pesawat untuk perjalanan musim panas ini. 

Pihak bandara juga akan membatasi jumlah penumpang yang bisa dilayani dengan hanya 100 ribu keberangkatan per hari. Kebijakan itu akan berlaku setidaknya hingga 11 September 2022.


Kekurangan Pegawai

Dampak Suhu Panas Ekstrem di Inggris
Seorang turis menggunakan peta pusat kota London untuk menutupi kepalanya dari matahari sambil menunggu menyaksikan upacara Pergantian Penjaga di luar Istana Buckingham, selama cuaca panas di London, Senin (18/7/2022). Pemerintah Inggris telah mengeluarkan peringatan "merah" pertama mereka untuk panas ekstrem. (AP Photo/Matt Dunham)

Dilansir CNN, Rabu, 13 Juli 2022, Bandara Heathrow berjuang mengatasi dampak kekurangan pegawai dan peningkatan permintaan menyusul dua tahun pembatasan perjalanan akibat pandemi. CEO Bandara Heathrow John Holland-Kaye mengirim surat terbuka kepada para penumpang pada 12 Juli 2022.

Ia mengatakan, "Selama beberapa minggu terakhir, seiring jumlah penumpang yang berangkat reguler melebihi 100 ribu orang per hari, kami sudah melihat periode ketika layanan turun ke tingkat yang tidak dapat diterima." Pembatasan itu merupakan langkah untuk meminimalkan kekacauan lebih lanjut.

Untuk calon penumpang yang sudah keburu membeli tiket pesawat, perjalanan mereka akan tetap berjalan sesuai rencana, kecuali ada perubahan yang diinformasikan lebih lanjut oleh maskapai terkait. Maka itu, mereka diminta untuk terus mengecek email maupun laman maskapai sebelum berangkat ke bandara.

Penumpang yang ingin menjadwal ulang atau membatalkan penerbangan, mereka diminta untuk mengecek laman maskapai untuk memastikan panduan itu. "Bandara akan tetap sibuk," kata Holland-Kaye. Ia meminta penumpang untuk bersabar dalam menjalani beragam prosedur di bandara, baik saat check in, pemeriksaan keamanan, maupun mengambil bagasi.

Infografis 6 Cara Dukung Anak dengan Long Covid-19 Kembali ke Sekolah. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 6 Cara Dukung Anak dengan Long Covid-19 Kembali ke Sekolah. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya