Liputan6.com, Beirut - Seorang pria bersenjata menyandera delapan orang di Bank Lebanon. Ia menuntut agar tabungannya dicairkan untuk mengobati ayahnya.
Dilaporkan Arab News, Kamis (11/8/2022), pria itu melakukan aksinya di Bank Federal Lebanon di Hamra, Kota Beirut. Pelaku bernama Bassam Sheikh Hussein (42) dan mengaku uangnya ditahan oleh pihak bank sejak 2019.
Advertisement
Baca Juga
Delapan orang yang disandera adalah enam pegawai dan dua pelanggan. Pelaku membawa senjata api, mengancam membakar diri, dan membunuh sanderanya, kecuali ia diberikan uang.
Awalnya, pelaku ingin uang US$ 2.000 untuk membayar tagihan rumah sakit ayahnya. Pihak bank menolak, lalu pelaku menginginkan seluruh uangnya sejumlah US$ 210 ribu.
Pihak asosiasi depositor menyebut pihak bank menawarkan US$ 10 ribu, tetapi pelaku menolak.
"Sekarang negosiasi lebih lanjut sedang berlangsung," ujar kepala asosiasi depositor, Hasan Moghnieh.
Pelaku disebut kesulitan menarik uang karena aturan pemerintah yang membuat uang ratusan ribu orang sulit untuk dicairkan di bank. Simpatisan pria itu lantas berkata aksi serupa bisa terjadi lagi kecuali ada tindakan.
Moghnieh mengaku tidak kenal secara pribadi dengan pelaku. Namun, ia berkata pelaku serius dengan ancaman-ancamannya, dan siap menganggung dampak kerugian kolektif.
Berdasarkan video yang beredar, pelaku tampak memakai kaus hitam dan celana pendek. Ia membawa senjata laras panjang. Ia tampak berjalan-jalan di lobi bank, dan sejumlah orang yang jadi korban penyanderaan ada di belakang front desk.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
3 Remaja Bawa Sajam untuk Tawuran Diamankan Polisi di Depok
Beralih sejenak ke dalam negeri, Tim Perintis Presisi Polres Metro Depok berhasil menggagalkan remaja yang akan melakukan tawuran di wilayah Kota Depok. Tim Perintis Presisi Polres Metro Depok mengamankan sejumlah senjata tajam yang akan digunakan remaja untuk tawuran dengan kelompok lain pada Minggu (7/8) malam.
Anggota Tim Perintis Presisi Polres Metro Depok, Briptu Lungit, mengatakan penangkapan tiga remaja saat anggota melakukan patroli di wilayah Depok. Sesampainya di Jalan Raya Kartini, anggota mencurigai tiga remaja yang berboncengan satu motor.
"Saat didekati ketiga remaja tersebut berusaha kabur sehingga kami melakukan pengejaran," ujar Lungit kepada wartawan, Senin (8/8/2022).
Lungit menjelaskan, setelah dilakukan pengejaran ketiga remaja berhasil dihentikan dan diminta untuk menepi ke pinggir jalan. Setelah berhenti ketiga remaja dilakukan pemeriksaan sementara dan ditemukan salah seorang remaja kedapatan membawa senjata tajam.
"Remaja yang di bonceng paling belakang kedapatan membawa senjata tajam jenis celurit disimpan di badan atau di balik baju," jelas Lungit.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Mencari Lawan
Lungit mengungkapkan, ketiga remaja membawa Sajam diketahui sedang mencari lawan untuk tawuran dengan kelompok lain. Namun setelah dilakukan pemeriksaan lebih mendetail, ketiga remaja janjian akan melakukan tawuran tidak jauh dari lokasi pengamanan.
"Mereka ini akan tawuran di depan GDC tapi belum sempat bertemu, keduluan ketemu sama kita," ungkap Lungit.
Tim Perintis Presisi Polres Metro Depok membawa ketiga remaja kedapatan membawa senjata tajam ke Polsek Pancoran Mas. Ketiga remaja tersebut akan di mintai keterangan lebih mendetail di Polsek Pancoran Mas terkait aksi tawuran yang akan dilakukan dengan kelompok lain.
"Kami bawa dan diserahkan ke Polsek Pancoran Mas beserta satu sepeda motornya dan satu barang bukti sajam jenis celurit untuk di tindak lanjuti," pungkas Lungit.
Polisi Tangkap 4 Pelaku Perampokan dengan Modus Kempis Ban di Depok
Polisi menangkap empat tersangka pelaku perampokan dengan modus kempis ban. Adapun korban berinisial SS (47) kehilangan uang Rp 50 juta.
Kasubdit Penmas Bidhumas Polda Metro Jaya, Kompol M Hari Agung Julianto menerangkan, korban sedang mengambil uang di teller Bank BUMN Cabang Margonda Depok, pada Rabu 6 Juli 2022.
Ternyata dipantau oleh EPS (40), satu dari empat tersangka. Sementara FKS (31), SD (42) dan ARA (39) menunggu di dalam kendaraan.
"EPS menelpon rekan-rekannya sambil bahwa sudah mau keluar dari Bank BNI Margonda," kata Agung dalam keterangannya, Kamis (4/8/2022).
Agung mengatakan, empat tersangka membuntuti kendaraan korban. Salah satu tersangka beraksi saat korban berhenti di lampu merah Margonda Depok.
"SD berhenti di sebelah kiri mobil korban sejajar dengan ban bagian belakang. Pada saat itu pelaku SD sudah mempersiapkan paku yang sudah di tancapkan di sandalnya lalu meletakkan di depan ban mobil milik korban," terang dia.
Advertisement