Liputan6.com, London - Perdana Menteri Inggris Liz Truss telah memutuskan untuk mengundurkan diri. Hal ini disebabkan karena Inggris mengalami kemunduran secara politik, terutama di bidang ekonomi.
Berbagai faktor kemungkinan jadi penyebabnya. Salah satunya rupanya masih berkaitan dengan perang Rusia-Ukraina.
Baca Juga
"Kondisi Perang Rusia -Ukraina sangat berpengaruh pada Inggris," ujar Teuku Rezasyah, Pengamat Hubungan Internasional Universitas Padjajaran kepada Liputan6.com, Jumat (21/10/2022).
Advertisement
Hal ini disebabkan lantaran Inggris adalah sekutu terbesar Amerika Serikat dalam NATO, yang menempatkan dirinya untuk senantiasa keras secara politik dan militer, serta terdepan dalam mempraktikkan sanksi ekonomi.
"Rusia sudah menargetkan beberapa instalasi militer di dalam negeri Inggris sebagai sasaran peluru kendali, jika Inggris tidak kunjung melunak," sambungnya.
Lebih lanjut, Rezasyah menjelaskan bahwa krisis telah menaikkan biaya ekonomi diseluruh wilayah Eropa, dimana Inggris yang bukan anggota Uni Eropa harus melakukan banyak penyesuaian ekonomi dan fiskal diluar skema Uni Eropa, sehingga sangat menguras kas negaranya.
Perdana Menteri Inggris Liz Truss mengumumkan ia mundur dari jabatannya pada Kamis (20/10/2022). Padahal, ia baru menjabat selama 45 hari
Hal ini membuat Liz Truss menjadi perdana menteri Inggris dengan masa jabatan paling singkat dalam sejarah. Rekor itu sebelumnya dipegang George Canning yang meninggal pada 1827 ketika baru menjabat 119 hari.
Liz Truss Mundur
Perdana Menteri Inggris Liz Truss diumumkan akan mundur sebagai perdana menteri. Ia memecahkan rekor terbaru sebagai PM Inggris dengan masa jabatan terpendek.
Berdasarkan laporan BBC, Kamis (20/10/2022), Liz Truss mundur karena gejolak di Partai Konservatif. Ketika baru dilantik, Truss sempat membuat kontroversi karena kebijakan pemangkasan pajak yang tidak populer.
Liz Truss mengumumkan rencana kemundurannya di depan kantor PM di Downing Street. Liz Truss menyorot bahwa ia menjabat di tengah masalah ekonomi dan invasi Rusia. Ia mengakui telah gagal memenuhi target kebijakannya.
"Saya maka dari itu telah bicara pada Yang Mulia Raja untuk memberitahunya bahwa saya mundur sebagai pemimpin Partai Konservatif," ujar Liz Truss.
Advertisement
Menjabat 45 Hari
Liz Truss baru bekerja selama 45 hari. Ia dilantik pada 6 September 2022 dan merupakan perdana menteri terakhir yang bertemu Ratu Elizabeth II. Selanjutnya, perdana menteri akan direstui oleh Raja Charles III.
Mundurnya Liz Truss sebagai pemimpin partai berkuasa otomatis membuatnya lengser sebagai perdana menteri.
Pekan depan, Partai Konservatif akan kembali mengadakan pemilihan pemimpin. Sebelumnya, Liz Truss merupakan menteri luar negeri di kabinet Boris Johnson.
Liz Truss itu menjadi PM setelah mengalahkan pemilihan pemimpin Partai Konservatif. Liz Truss mengalahkan mantan Menteri Keuangan Rishi Sunak.
Menteri Keuangan Kwasi Kwarteng lantas mundur dari jabatannya akibat kebijakan yang tak populer itu. Kwarteng mundur pada 14 Oktober 2022.
PM Wanita Ketiga
Liz Truss adalah PM Inggris wanita yang ketiga dalam sejarah setelah Margaret Thatcher (The Iron Lady) dan Theresa May. Mereka bertiga berasal dari Partai Konservatif.
Margaret Thatcher yang mulai menjabat di tahun 1970-an merupakan PM Inggris dengan masa jabatan terlama pada abad ke-20. Kini, Truss menjadi yang paling sebentar.
Liz Truss masih akan memegang jabatan sebagai perdana menteri hingga ada ketua baru Partai Konservatif yang nantinya akan menjadi perdana menteri. Saat ini, Partai Konservatif adalah partai berkuasa di Inggris. Partai itu telah berkuasa sejak 2010.
Advertisement