9 Desember 2016: Bom Bunuh Diri di Nigeria Tewaskan 30 Orang, Boko Haram Dianggap Jadi Biangkeladi

Tentara Nigeria mengatakan, dua wanita meledakkan bom bunuh diri pada Jumat pagi, 9 Desember 2016 di sebuah pasar di kota Madagali. Sedikitnya 30 orang tewas dan puluhan lainnya terluka.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Des 2022, 09:20 WIB
Diterbitkan 09 Des 2022, 06:00 WIB
Sabtu, 29 Oktober 2016, orang-orang membersihkan puing-puing ledakan di Maiduguri, Nigeria. (Jossy Ola/AP Photo)
Sabtu, 29 Oktober 2016, orang-orang membersihkan puing-puing ledakan di Maiduguri, Nigeria. (Jossy Ola/AP Photo)

Liputan6.com, Abuja - Dua wanita meledakkan bom bunuh diri di sebuah pasar yang ramai di kota Madagali, timur laut Nigeria pada Jumat pagi, 9 Desember 2016.

Mengutip AP News, Kamis (8/12/2022), bom itu menewaskan sedikitnya 30 orang dan melukai 67 lainnya, kata seorang juru bicara militer.

Pemerintah Nigeria mengklaim, ekstremis Islam Boko Haram bersalah atas ledakan itu. Presiden Nigeria Muhammadu Buhari pada Jumat malam menyebutnya ‘tindakan putus asa’ dan berjanji itu yang terakhir.

Ledakan itu terjadi di wilayah kelompok ekstremis di tepi Hutan Sambisa. Sejak militer mengusir pemberontak dari kota dan desa pada 2016, para teroris Nigeria menyerang ‘sasaran-sasaran empuk’.

Madagali dibebaskan pada 2015 setelah tujuh bulan di tangan Boko Haram. Jaraknya 150 km ke tenggara dari timur laut kota terbesar, Maiduguri.

Ledakan Jumat terjadi serentak di ujung pasar yang menjual biji-bijian dan sayuran, menurut Ahmadu Gulak, seorang pengemudi yang sedang membeli teh kala itu.

Petugas penyelamat mengevakuasi 30 jenazah dan membawa 67 korban luka ke rumah sakit terdekat, kata juru bicara militer, Mayor Badere Akintoye.

Sebelumnya, sebuah stasiun bus di dekat pasar juga menjadi sasaran dua wanita pelaku bom bunuh diri yang menewaskan sedikitnya 30 orang pada Desember 2015.

Pada Juni 2016, ekstremis Boko Haram menembaki pelayat di pemakaman di Madagali, menewaskan 18 orang.

Serangan terus berlanjut meskipun pemerintah dan militer menyatakan bahwa para pemberontak saat itu dalam pelarian. Presiden Muhammadu Buhari menyatakan kelompok ekstremis itu “secara teknis dikalahkan” pada Desember 2015.

 

Rangkaian Konflik Perparah Krisis Kelaparan

Presiden Nigeria Muhammadu Buhari. (AP)
Presiden Nigeria Muhammadu Buhari. (AP)

Menjelang akhir 2016, Boko Haram mengalahkan militer di pos perbatasan terpencil, memaksa puluhan tentara untuk terjun ke sungai di mana banyak yang tenggelam pada 17 Oktober. Surat kabar Premium Times melaporkan, 45 tentara dan satu perwira hilang dalam aksi.

Buhari juga menyatakan, sepekan sebelum bom Madagali, para pemberontak "dihabisi" di Danau Chad Basin yang berbatasan dengan Nigeria, Chad, dan Niger. Namun PBB mengatakan lebih dari 1 juta orang diyakini terjebak di sana akibat pertempuran tanpa makanan atau bantuan medis.

Pemberontakan Boko Haram sejak 2009 hingga 2016 telah menewaskan lebih dari 20.000 orang dan memaksa 2,6 juta orang mengungsi. Perserikatan Bangsa-Bangsa juga menyebutkan 5,1 juta orang terancam kelaparan dan menyebut krisis di timur laut Nigeria itu sebagai yang terburuk di benua Afrika.

Kendati demikian, Buhari menuduh PBB dan lembaga bantuan membesar-besarkan krisis untuk mencari sumbangan.

Sementara itu, analis SBM Intelligence yang berbasis di Lagos mengatakan, “Pemerintah tampaknya lebih tertarik untuk mengelola persepsi.” Menurutnya, sebagian besar krisis “berakar pada ketidakmampuan lembaga (negara) yang terlibat, korupsi yang merajalela menyebabkan pengalihan bantuan pangan, dan ancaman penyergapan Boko Haram yang masih ada, yang membuat penyediaan perbekalan menjadi usaha yang berisiko.”

Menurut laporan AP News, di masa itu, bahkan anak-anak di kota Maiduguri -- yang relatif mudah diakses, sekarat karena malnutrisi akut.

Kelompok Bersenjata di Nigeria Culik 100 Orang Lebih dari 4 Desa, Termasuk Wanita dan Anak

Ilustrasi Penculikan. (Freepik)
Ilustrasi Penculikan. (Freepik)

Sementara itu, di masa sekarang, konflik masih terus terjadi di Nigeria, kasus terbaru berupa penculikan. Lebih dari 100 orang, termasuk wanita dan anak-anak, diculik ketika orang-orang bersenjata menyerbu empat desa di negara bagian Zamfara barat laut Nigeria pada Minggu 20 November 2022, kata komisaris informasi dan penduduk pada Senin 21 November.

Penculikan telah menjadi endemik di Nigeria barat laut ketika gerombolan pria bersenjata keliling menculik orang dari desa, jalan raya dan pertanian, dan meminta uang tebusan dari kerabat mereka.

Lebih dari 40 orang diculik dari Desa Kanwa di daerah pemerintah daerah Zurmi di Zamfara, kata komisaris informasi Zamfara Ibrahim Dosara dan seorang penduduk setempat.

37 orang lainnya yang jadi korban penculikan, sebagian besar perempuan dan anak-anak, diambil di komunitas Kwabre di wilayah pemerintah daerah yang sama, tambah warga yang menolak disebutkan namanya karena alasan keamanan.

"Saat ini Desa Kanwa sepi, para bandit membagi diri menjadi dua kelompok dan menyerang masyarakat. Mereka menculik anak-anak berusia antara 14 hingga 16 tahun dan perempuan,” kata warga desa Kanwa itu seperti dikutip dari BBC, Rabu (23/11/2022).

Di komunitas Yankaba dan Gidan Goga di wilayah Pemerintah Daerah Maradun, setidaknya 38 orang diculik saat bekerja di ladang mereka, kata penduduk.

Komisaris informasi Dosara menuduh orang-orang bersenjata menggunakan korban penculikan sebagai tameng manusia melawan serangan udara dari militer.

Pasukan Nigeria telah meluncurkan serangkaian serangan udara di Zamfara dan negara bagian utara bermasalah lainnya, menetralkan banyak pemberontak dan mengusir mereka dari tempat persembunyian mereka di kawasan hutan lindung yang luas.

Militer negara itu juga mendapat kecaman setelah beberapa serangan udaranya ditemukan menyebabkan kematian warga sipil.

Bulan Oktober, Angkatan Udara Nigeria mengatakan sedang meninjau "semua tuduhan serangan udara yang tidak disengaja terhadap warga sipil serta meninjau keadaan yang mengarah ke serangan tersebut."

Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar, Polisi: Pelaku Gunakan Bom Panci

Polsek Astanaanyar Bandung dipasang garis polisi usai ledakan diduga bom bunuh diri
Polsek Astana Anyar Kota Bandung dipasang garis polisi usai ledakan diduga bom bunuh diri. (Foto: Istimewa)

Baru baru ini, serangan bom bunuh diri juga terjadi di Indonesia. Polisi terus mengusut ledakan bom bunuh diri yang terjadi di Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat pada Rabu 7 Desember 2022 kemarin.

Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan menyebut pelaku Agus Sujatno alias Agus Muslim membawa dan meledakkan bom panci.

"Terkait dengan bom yang digunakan oleh pelaku adalah jenis bom panci," kata Ramadhan dalam keterangannya, Kamis (8/12/2022).

Ramadhan menerangkan, sebagian bangunan Polsek Astana Anyar rusak sebagai efek dari ledakan. Satu orang polisi tewas dan 9 anggota polsek serta satu warga sipil terluka dalam kejadian tersebut.

"Kerugian yang ditimbulkan ada 11 orang, diantaranya 1 anggota polsek meninggal dunia," ujar dia.

Ledakan bom bunuh diri diketahui terjadi sekitar pukul 08.20 WIB. Saat kejadian ledakan, anggota Polsek Astana Anyar tengah melaksanakan apel pagi.

Seorang laki-laki menerobos masuk sambil mengacungkan senjata tajam. Saat itu, beberapa anggota polisi disebut sempat menghindar. Tak lama setelah itu terdengar ledakan dari pintu masuk Polsek.

 

Penulis: Safinatun Nikmah.

Infografis Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Bandung. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Bandung. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya