Liputan6.com, Bangkok - Seorang guru di Thailand sedang diselidiki usai menghukum lebih dari 100 siswa dengan memotong rambut mereka ketika para murid berkumpul di sebuah lapangan.
Dilansir Straits Times, Kamis (9/2/2023), Menteri Pendidikan Thailand Trinuch Thienthong telah menginstruksikan badan-badan negara untuk melakukan penyelidikan terhadap guru dan kepala yayasan dari sebuah sekolah di distrik Bung Sam Phan di utara-tengah Thailand.
Baca Juga
Trinuch mengatakan bahwa memotong rambut sebagai hukuman tidaklah pantas dan tidak akan ditoleransi. Ia juga menambahkan bahwa kementerian sudah mencabut aturan tata rambut untuk pria dan wanita pada tahun 2020.
Advertisement
Video kejadian itu diposting oleh Bad Student, sebuah grup Facebook yang memperjuangkan hak-hak siswa. Dalam video tersebut, seorang guru laki-laki itu terlihat memotong rambut siswa secara sembarangan dengan gunting.
Foto-foto yang beredar di Twitter juga menunjukkan tumpukan rambut yang tertinggal di lapangan.
Kejadian ini pun sontak menuai respons dari para pengguna Twitter.
“Apa hakmu untuk memotong rambut orang lain? Apakah kamu seorang guru? Serius, bagaimana Anda akhirnya menjadi seorang guru? ujar seorang pengguna dengan nama akun kalay_lay01 di Twitter.
— แล้วแต่ (@kuyraiwaasas) February 7, 2023
Kejadian Serupa
Sebelumnya pada tahun 2020, media Bangkok Post melaporkan tentang seorang ibu di Thailand yang mengecam guru dari Sekolah Yang Chum Noi Phitthayakhom di provinsi Si Sa Ket karena memotong rambut putrinya di depan teman sekolahnya untuk menghukumnya karena tidak mematuhi aturan panjang rambut.
Sang ibu berkata sekolah seharusnya berbicara dengannya tentang hal itu terlebih dahulu daripada mempermalukan putrinya.
Menyusul kejadian itu, Kementerian Pendidikan mengendurkan aturan yang memperbolehkan siswa laki-laki dan perempuan berambut panjang atau pendek.
Bagi siswa laki-laki, panjang bagian samping dan belakang tidak boleh melebihi tengkuk, sedangkan siswa perempuan yang berambut panjang harus diikat.
Advertisement