Ikuti Jejak AS dan Inggris, Australia Singkirkan Kamera Pengawas Buatan China

Amerika Serikat dan Inggris telah lebih dulu melarang pemakaian kamera buatan China di gedung-gedung pemerintah.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 10 Feb 2023, 14:22 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2023, 14:22 WIB
Ilustrasi Kamera Pengawas
Ilustrasi kamera pengawas. (dok. Unsplash.com/Siarhei Horbach @srhhrbch)

Liputan6.com, Canberra - Australia berkomitmen menyingkirkan kamera-kamera pengawas buatan China di gedung-gedung pemerintah di seluruh negeri. Langkah tersebut diambil usai pemerintah mengakui adanya potensi masalah keamanan yang perlu ditangani.

Audit peralatan pengawasan, yang dilakukan oleh menteri bayangan untuk urusan keamanan siber Australia, James Paterson, mengonfirmasi bahwa lebih dari 900 kamera buatan perusahaan China, Hikvision dan Dahua, dipasang di gedung-gedung pemerintah.

Amerika Serikat (AS) dan Inggris telah lebih dulu melarang pemakaian kamera buatan China di gedung-gedung pemerintah. Komisi Komunikasi Federal AS memperingatkan tentang risiko keamanan nasional yang tidak dapat diterima atas kemungkinan spionase dan spyware.

Menteri Pertahanan Australia Richard Marles membenarkan bahwa audit teknologi pengawasan diluncurkan setelah ada laporan bahwa setidaknya 913 kamera buatan China dipasang di lebih dari 250 gedung pemerintah.

"Di mana kamera khusus itu ditemukan, kamera itu akan disingkirkan," kata Marles kepada ABC Radio pada Kamis seperti dikutip dari The Guardian, Jumat (10/2/2023). "Ada masalah di sini dan kami akan menanganinya."

Namun, Marles tidak memberikan garis waktu pasti.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tindakan yang Sesuai Kepentingan Nasional

Ilustrasi bendera Australia (pixabay)
Ilustrasi bendera Australia (pixabay)

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengatakan, dia yakin bahwa penyingkiran kamera pengawas pabrikan China tidak akan berdampak pada hubungan diplomatik kedua negara.

"Kami bertindak sesuai dengan kepentingan nasional Australia, kami melakukannya secara transparan, itulah yang akan terus kami lakukan," kata Albanese.

Audit yang dilakukan Paterson mengungkap ada 195 alat pengintai buatan China yang digunakan Departemen Kejaksaan Agung di 29 lokasi. Ada 154 lagi di Departemen Perubahan Iklim dan Energi dan 134 lagi di kantor dinas sosial.

"Direktur Jenderal ASIO Mike Burgess mengatakan, data yang dikumpulkan oleh kamera Hikvision dan Dahua dan di mana data itu akan berakhir dan untuk apa lagi data itu dapat digunakan akan menjadi perhatian besar dia dan agensinya," kata Paterson.

"Mitra Aukus dan sekutu keamanan terdekat kami, Amerika Serikat dan Inggris, mengumumkan pada November 2022 bahwa mereka melarang perangkat tersebut dari semua gedung pemerintah karena ancaman keamanan nasional yang ditimbulkannya."

Paterson juga menyampaikan kekhawatiran soal kemungkinan ada kamera Hikvision dan Dahua di dalam Gedung Parlemen. Hingga saat ini dia belum menerima konfirmasi dari Departemen Layanan Sosial.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya