Liputan6.com, Washington, D.C. - Pada 15 Februari 1953, Tenley Albright menjadi perempuan Amerika Serikat (AS) pertama yang memenangkan kejuaraan seluncur indah dunia di Davos, Swiss.
Kala itu, ia saat masih berusia 17 tahun.
Baca Juga
Ketujuh juri di Kejuaraan Seluncur Indah Dunia 1953 memberinya juara pertama. Albright pun membawa pulang medali emas pertama untuk dirinya dan untuk AS.
Advertisement
Albright usai penemapilan, menganggap bahwa itu adalah performa "terbaik" yang ia miliki.
"Mengenakan kostum berwarna terang dengan kelap-kelip yang berkilau di bawah sinar matahari, Tenley Albright berputar di sekitar arena, mengeksekusi dengan mudah semua manuver skating yang sulit," lapor Associated Press, sebagaimana dikutip dari History, Senin (13/2/2023).
Albright menampilkan beberapa teknik yang memukau para juri dan 4.000 penonton, seperti double axel, double loop, double rittbereer, dan double solchow.
"Kombinasi semacam itu belum pernah dilakukan sebelumnya oleh seorang perempuan," kata seorang pakar skating dari Swiss.
Setelah penampilan Albright, ayahnya yang merupakan seorang ahli bedah, merasa bahwa Albright belum siap untuk memasuki dunia sebagai seorang bintang skater profesional.
"Albright harus kuliah dan terlalu muda untuk menjadi bintang profesional," kata ayahnya.
Namun, tekad Albright kuat.
"Saya suka skating untuk skating. Saya ingin melanjutkan sebagai seorang amatir," ucap Albright.
Tiga tahun kemudian, di Olimpiade Musim Dingin di Cortina d'Ampezzo, Italia, Albright menjadi peraih medali emas skating perempuan pertama di AS.
Saat itu, Albright sedang dalam proses penyembuhan cedera pada pergelangan kaki kanannya yang dideritanya kurang dari dua minggu sebelum kompetisi.
"Saya sangat kesakitan, tetapi selama empat menit saya pikir saya bisa bertahan dengan apa pun," katanya usai pertunjukan.
Â
Bertanding Sembari Menuntut Ilmu
Tidak hanya memfokuskan dirinya dalam seluncur indah, Tenley Albright saat itu juga sembari menuntut ilmu.
Melansir dari National Women’s Hall of Fame, Albright memulai jurusan studi pra-medis di Radcliffe College pada 1953, sambil berlatih skating di pagi hari sebelum kelasnya.
Ia mengambil cuti selama satu tahun dari Radcliffe pada 1955 untuk mengejar kejuaraan dunia keduanya. Namun, setelah tiga tahun belajar, ia memutuskan untuk meninggalkan Radcliffe pada 1956.
Albright kembali ke studinya di Harvard Medical School pada 1957 sebagai salah satu dari hanya lima perempuan di kelas angkatan 135.
Kemudian, ia menyelesaikan gelar master pada 1961.
Albright pun menjadi seorang ahli bedah yang sukses dan pemimpin dalam penelitian plasma darah. Kini, ia adalah anggota fakultas dan dosen bedah umum di Harvard Medical School dan juga menjabat sebagai Direktur Massachusetts Institute of Technology (MIT) Collaborative Initiatives.
Ia telah bertugas di beberapa dewan perusahaan, menerima banyak penghargaan dan penghargaan, dan bertindak sebagai delegasi ke Majelis Kesehatan Dunia di mana ia terlibat dalam upaya pemberantasan polio internasional.
Advertisement
Ice Skating Gelar Kejurnas 2022 untuk SEA Games
Bicara soal skating, Indonesia sendiri tengah mempersiapkan diri untuk SEA Games mendatang.
Federasi Ice Skating Indonesia (FISI) menggelar Kejurnas Ice Skating 2022 atau Figure Skating National Championship 2022. Ajang ini diadakan untuk mencari atlet-atlet berbakat yang akan disiapkan mengikuti SEA Games nanti.
Kejurnas Ice Skating 2022 ini diikuti 103 peserta. Dengan rincian 101 peserta lokal yang berasal dari enam provinsi ditambah dua atlet asal Filipina.
FISI menggelar Kejurnas Ice Skating 2022 di lokasi berbeda dibanding kejurnas sebelumnya. Dari yang biasanya di Oasis Center Arena, Cakung, kini dilangsungkan di BX Rink Bintaro Exchange Mall pada 21 hingga 23 Mei 2022.
Kejurnas ini diharapkan bisa mendatangkan atlet-atlet seluncur indah unggulan yang dapat memperkuat Indonesia di ajang internasional seperti SEA Games.
"Kejurnas ini untuk mencari bibit baru ice skating untuk SEA Games selanjutnya. Semoga SEA Games berikutnya di Kamboja punya fasilitasnya karena di Vietnam ice skating tak dipertandingkan mereka tidak memiliki sarananya," ujar Ketua Umum FISI Susan Herawati pada Sabtu (21/5/2022).Â
Indonesia Perna Menjadi Tuan Rumah Kejuaraan Asia Figure Skating 2022
Indonesia pernah menjadi tuan rumah kejuaraan olahraga bergengsi.
Pada awal Desember 2022, cabang olahraga seluncur indah menggelar Kejuaraan Asia di Oasis Centre Arena, Aeon Mall, Jakarta Garden City, Cakung, Jakarta Timur.
Kejuaraan Asia Figure Skating 2022 atau Asian Open Figure Skating Trophy (AOFST) 2022 dilangsungkan mulai 7 Desember 2022 sampai 9 Desember 2022. Kejuaraan ini diikuti 12 negara Asia Pasifik.
Selain Indonesia, peserta datang dari Hongkong, Taipei, Selandia Baru, Thailand, Australia, Kazakstan, India, Filipina, Singapura, Malaysia, Korea Selatan dan China. Total ada 102 atlet yang ikutan berlaga.
Untuk menjadi tuan rumah, perjuangan berat harus ditempuh FISI. Pasalnya, selama ini Kejuaraan Asia Figure Skating jarang diadakan di Asia Tenggara. Tuan rumah biasa negara Asia Timur seperti Hongkong, China dan Taipei.
"FISI, mengucapkan puji syukur dan bangga berhasil menjadi tuan rumah untuk pertama kalinya di event Asian Open Figure Skating Trophy 2022. Sebelumnya FISI telah mengikuti bidding di Phuket Thailand tahun 2020, dan berhasil mendapat kepercayaan dari ASU (Asian Skating Union) sebagai tuan rumah," ujar Herawati.
Advertisement