Sejarah White Day, Tradisi Mirip Valentine yang Populer di Jepang dan Korea Selatan

White Day merupakan tradisi mirip Valentine yang populer di Jepang dan Korea Selatan dan dirayakan setiap 14 Maret.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 14 Mar 2023, 18:00 WIB
Diterbitkan 14 Mar 2023, 18:00 WIB
Perayaan Hari Chuseok di Korea Selatan
Sepasang pengunjung menikmati pemandangan sungai Han dan cakrawala Seoul pada hari terakhir liburan Chuseok di taman Yeouido, Rabu (26/9). Hari libur besar masyarakat Korea ini dirayakan setiap musim gugur tiba. (AFP PHOTO / Ed JONES)

Liputan6.com, Jakarta - White Day merupakan tradisi mirip Valentine yang populer di Jepang dan Korea Selatan dan dirayakan setiap 14 Maret. 

Pada 14 Februari, sudah menjadi kebiasaan di kalangan pasangan Korea bagi wanita untuk memberikan cokelat kepada pria sebagai hadiah. Kemudian, di bulan berikutnya, giliran pria yang memberikan hadiah kepada kekasihnya. 

Dilansir dari laman Gogohanguk, Selasa (14/3/2023), White Day awalnya merupakan perayaan yang berasal dari Jepang. Ketika itu, banyak perusahaan pangan menemukan cara untuk membalas kebaikan yang diterima di Hari Valentine, yang kemudian kebiasaan tersebut menjadi populer. 

Awalnya, hadiah yang dipilih adalah marshmallow, maka kemudian perayaan tersebut disebut Hari Marshmallow. Karena marshmallow identik berwarna putih, maka perayaan tersebut berganti nama menjadi White Day. 

Kemudian, banyak orang mulai memberikan makanan manis berwarna putih lainnya, dimana putih memiliki arti kemurnian. 

Perayaan ini pun kemudian menyebar ke negara lainnya seperti Korea Selatan, Taiwan dan China. 

Saat ini, kebiasaan memberi manisan putih masih ada di antara banyak orang, namun tidak sebatas itu. 

Banyak pria juga memilih untuk memberikan dark chocolate, atau bahkan ada yang memberikan hadiah yang bukan manisan. 

Makna Hadiah

Ilustrasi Hari Valentine. (Pexels)
Ilustrasi Hari Valentine. (Pexels)

Setiap hadiah yang diberikan saat momen White Day ternyata memiliki makna khusus. Misalnya Marshmallow bermakna "aku tidak menyukaimu" atau jika kue bermakna "sebaiknya kita berteman saja" dan permen memiliki makna "aku menyukaimu".

Selain itu diketahui bahwa sebuah tradisi Jepang yakni sanbai gaeshi mengatakan bahwa hadiah saat White Day harus berjumlah tiga kali lipat dibandingkan hadiah yang didapatkan saat Valentine.

Infografis Naruhito Kaisar Baru Jepang
Infografis Naruhito Kaisar Baru Jepang. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya