3 Dampak Negatif FOMO, Ternyata Racun Bagi Pikiran

Fear of Missing Out (FOMO) merupakan istilah ketika seseorang takut ketinggalan suatu hal atau tren.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 15 Mar 2023, 17:15 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2023, 17:14 WIB
Arti Mimpi Menghadiri Pesta yang Penuh Makna
FOMO bisa memberikan dampak negatif bagi pikiran, terutama untuk yang berusia muda. Credit: pexels.com/Tima

Liputan6.com, Jakarta - Terkadang orang suka merasa ingin ikut-ikutan melakukan sesuatu yang sedang populer, baik itu menonton film, liburan ke destinasi tertentu, membeli barang terbaru, atau menonton konser. Aktivitas-aktivitas itu dilakukan meski orang itu mungkin sebenarnya tidak benar-benar tertarik. 

Walau tidak tertarik, mereka merasa terdorong untuk melakukannya, sebab tidak ingin ketinggalan. Bahasa lokalnya adalah "latah", namun kini ada istilah yang lebih keren: Fear of Missing Out (FOMO). 

Menurus situs verywell family, Rabu (15/3/2023), fenomena FOMO semakin isu yang semakin besar di era media sosial. Ini terutama berpengaruh kepada orang-orang usia muda yang melihat banyak hal secara online.

FOMO umum terjadi pada orang-orang usia 18-33 tahun. FOMO membuat orang-orang merasa peringkat sosial mereka lebih rendah, akibatnya muncul perasaan inferioritas. 

Belum tentu seseorang sadar bahwa ia mengalami FOMO. Remaja mungkin menjawab "tidak" apabila ditanya apakah mereka FOMO. Padahal, saat mereka stress atau khawatir akibat yang mereka lihat secara online, kemungkinan mereka mengalami FOMO.

Berikut beberapa dampak negatif FOMO yang harus diwaspadai: 

1. Khawatir Berlebihan

Media sosial merupakan platform yang bisa membuat kita merasakan FOMO. Hal itu membuat orang merasa khawatir berlebihan tentang apa yang dilakukan orang lain, sehingga mereka merasa missing out.

Bayangan ketika melihat apa yang teman kita lakukan, kemudian kita merasa harus ikut melakukannya. Atau ketika melihat teman datang ke pesta, tapi ternyata kita tidak diajak.

Berdasarkan survei National Stress and Wellbeing di Australia, 60 persen remaja merasa resah jika tahu bahwa sahabat mereka senang-senang tanpa diri mereka. 51 persen mereka cemas jika tidak tahu teman-temannya sedang apa.

FOMO pun bisa membuat seseorang kehilangan identitas, kurangnya kepuasan hidup, dan mengalami kepercayaan diri rendah.


2. Terjebak Hal Negatif

Ilustrasi Narkoba (Istimewa)
Ilustrasi Narkoba (Istimewa)

FOMO bisa menyebabkan "tekanan sosial" sehingga seseorang merasa harus melakukan sesuatu agar tidak missing out. Salah satu dampak negatifnya adalah secara finansial, misal orang itu memaksakan membeli sesuatu agar tak ketinggalan.

Namun, FOMO juga bisa menjerumuskan seseorang ke lubang yang lebih dalam, misalnya mabuk-mabukan. 

Situs verywell family mencatat bahwa bisa saja anak muda merasa harus pakai zat adiktif karena FOMO. Project Know yang fokus ke bidang kecanduan menyebut remaja bisa tertekan untuk memakai narkoba atau minum alkohol akibat media sosial. 

3. Distraksi 

Dampak yang kita lihat secara online, bisa berdampak ke aktivitas sehari-hari. Apabila seseorang mengalami FOMO, maka ia mungkin terus-terusan ingin mengecek media sosial. 

Alhasil, tindakan itu tentunya membuatnya terdistraksi. Tentu hal itu bisa mengganggu aktivitas belajar bagi para remaja. Bahayanya lagi apabila mereka terus melihat ponsel ketika sedang mengemudi.

Ada penelitian yang menyorot ada relasi antara stress dan media sosial. Semakin lama memakai media sosial, seseorang bisa semakin stress. 

Situs HelpGuide juga mencatat bahwa pemakaian media sosial bisa menambah FOMO, rasa kekurangan, ketidakpuasan, dan isolasi. Akibatnya, hal itu berdampak negatif ke mood seseorang dan memperparah depresi, kecemasan, dan stres.


8 Tanda Anda Perlu Istirahat dari Media Sosial

Main ponsel
Ilustrasi main ponsel (Sumber: Pixabay)

Bagi sebagian orang, media sosial telah berubah menjadi roller coaster emosional perbandingan, kesempurnaan, dan opini. Terapis kesehatan perilaku Jane Pernotto Ehrman, MEd, RCHES, ACHT, membahas cara menjalin hubungan yang sehat dengan media sosial, plus tanda-tanda bahwa mungkin sudah waktunya istirahat.

Tidak dapat disangkal bahwa media sosial adalah bagian besar dari kehidupan modern dan ada banyak hal positif dan keuntungan darinya. Selain itu, kita bisa terhubung dengan baik, terutama dengan orang-orang yang jarang kita temui.

Tetapi kita juga tahu bahwa media sosial bisa menjadi tempat yang memicu depresi, kesepian, kecemasan, dan rendah diri.

Nah, ada beberapa tanda sebaiknya Anda menjauh dari media sosial untuk sementara waktu. Dilansir dari laman Cleveland Clinic, Selasa (7/3/2023), berikut ulasannya:  

  • Anda tidak bisa berhenti membandingkan

Sering dikatakan bahwa media sosial adalah sorotan utama kehidupan orang, tetapi itu tidak boleh membuat Anda merasa tidak mampu atau tidak puas dengan hidup Anda sendiri. Tidak umum mengunggah tentang perceraian, kesedihan, dan kesulitan, tetapi hal-hal itu masih terjadi.

Jika Anda mengalami kesulitan mengingat bahwa hidup tidak ada yang sempurna, terlepas dari apa yang mereka unggah, mungkin sudah waktunya untuk istirahat dari media sosial.

  • Anda mulai menggulir tanpa menyadarinya

Ada sesuatu tentang media sosial yang menghibur kami, kata Ehrman. Tetapi jika Anda berakhir di media sosial tanpa menyadarinya, itu bisa menjadi indikator bahwa Anda terlalu asyik dan harus berhenti sejenak.


Kecanduan Timeline

ponsel
ilustrasi perempuan main handphone/Photo by picjumbo.com from Pexels
  • Panik jika tak melihat timeline 

Bisakah Anda melewati rapat atau perjalanan ke kantor tanpa mengalami kecemasan akan berhenti dari media sosial sejenak? Apakah Anda ingin menulis tweet atau mengunggah status dan tidak dapat memikirkan hal lain? Ini tandanya Anda harus berhenti sejenak. 

  • Anda menghabiskan terlalu banyak waktu untuk menggulir

Sesi kecil di media sosial tampaknya tidak berbahaya, tetapi itu akan selalu bertambah. Satu studi menemukan bahwa orang berinteraksi dengan smartphone mereka sebanyak 2.617 kali sehari.

Ambil petunjuk dari orang-orang di sekitar Anda. Tanyakan pendapat pasangan atau teman Anda tentang kebiasaan media sosial Anda.

  • Anda menyadari bahwa Anda terganggu oleh semua yang Anda lihat

Dari politik hingga oversharing, Anda merasa marah atau kesal dengan apa yang Anda lihat di timeline Anda. Mungkin Anda bahkan stres dengan apa yang Anda lihat karena Anda telah melakukan scrolling terlalu jauh.

 

Baca selengkapnya...

 

Infografis Cek Fakta
Infografis Cek Fakta: 6 Tips Cara Identifikasi Hoaks dan Disinformasi di Medsos
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya