Liputan6.com, Washington - Donald Trump berbicara kepada para pendukungnya di kediamannya Mar-a-Lago di Florida, Amerika Serikat (AS), pada Selasa (4/4/2023) malam.
Momen itu berlangsung setelah Trump menghadiri sidang pembacaan dakwaan di Pengadilan Distrik Manhattan, di mana dia dituduh melakukan 34 tindak pidana pemalsuan catatan bisnis, termasuk skandal suap sebesar US$ 130 ribu terhadap artis porno Stormy Daniels pada tahun 2016, beberapa hari sebelum dia terpilih sebagai presiden.
Baca Juga
Dalam pembelaannya di pengadilan, Trump mengaku tidak bersalah atas semua tuduhan.
Advertisement
Setidaknya, ada 500 pendukung Trump yang hadir di Mar-a-Lago. Di antara keramaian itu terdapat anak dan mantunya, yakni Donald Trump Jr., Tiffany Trump, Eric Trump, Lara Trump, dan sejumlah Republikan termasuk Matt Gaetz dan Marjorie Taylor Greene.
"Saya tidak pernah berpikir hal seperti ini bisa terjadi di AS," kata Trump seperti dikutip dari CBS News, Rabu (5/4). "Tidak pernah terpikir itu bisa terjadi. Satu-satunya kejahatan yang saya lakukan adalah membela negara kita tanpa rasa takut dari mereka yang berusaha menghancurkannya."
Trump menggambarkan dakwaan terhadap dirinya sebagai upaya terbaru Partai Demokrat AS untuk menghentikannya. Dia mengatakan bahwa lawan-lawannya telah benar-benar meningkatkan upaya mereka dengan mendakwa presiden ke-45 AS.
"Bahkan orang yang bukan penggemar berat mengatakan (dakwaan) ini bukan hal yang benar untuk dilakukan. Ini merupakan penghinaan bagi negara kita mengingat dunia menertawakan kita karena banyak alasan lain," ujar Trump.
Hakim Minta Trump Menahan Diri
Sidang pembacaan dakwaan pada Selasa resmi menjadikan Trump sebagai mantan presiden pertama dalam sejarah AS yang menghadapi tuntutan pidana.
Dalam persidangan, hakim memperingatkan Trump untuk menahan diri dari retorika-retorika yang dapat mengobarkan kekerasan atau kerusuhan sipil.
Sementara itu, dalam pidatonya di Mar-a-Lago, Trump mengaku bahwa dia berhasil mengumpulkan lebih dari US$ 8 juta dana kampanye pada hari-hari sejak kabar dakwaan muncul. Permintaan penggalangan dana yang dilakukan Trump berjudul "Email Terakhir Saya Sebelum Penangkapan".
Trump telah berulang kali menyerang Jaksa Wilayah Manhattan Alvin Bragg terkait dakwaan terhadapnya dan menyemangati para pendukungnya untuk melancarkan protes. Dia juga mengklaim tanpa bukti bahwa hakim yang memimpin kasusnya membenci dirinya, tuduhan yang menurut pengacaranya sendiri tidak benar.
Persidangan berikutnya terhadap Trump akan berlangsung pada 4 Desember 2023. Terkait itu, pengacaranya telah meminta agar Trump dibebaskan dari keharusan menghadiri sidang secara langsung mengingat proses keamanan yang luar biasa.
Advertisement