Pererat Hubungan Bilateral Indonesia dan Korea Selatan, Sandiaga Uno Tawarkan Kerja Sama Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Sejatinya, kerja sama bilateral bidang pariwisata antara Indonesia dan Korea Selatan sudah berlangsung sejak 17 tahun.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 04 Mei 2023, 20:24 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2023, 20:23 WIB
Menparekraf RI Sandiaga Uno saat bertemu dengan Wakil Menteri Bidang Olahraga, Pariwisata, dan Komunikasi Publik (MCTS) Yongman CHO di Seoul pada Kamis (4/5/2023). (Dok. Ist)
Menparekraf RI Sandiaga Uno saat bertemu dengan Wakil Menteri Bidang Olahraga, Pariwisata, dan Komunikasi Publik (MCTS) Yongman CHO di Seoul pada Kamis (4/5/2023). (Dok. Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Menparekraf RI) Sandiaga Uno menyambangi Korea Selatan untuk memperat hubungan kerja sama kedua negara, khususnya dalam bidang pariwisata dan ekonomi kreatif. Dalam kesempatan tersebut, dia bertemu langsung dengan Wakil Menteri Bidang Olahraga, Pariwisata, dan Komunikasi Publik (MCTS) Yongman CHO di Seoul pada Kamis (4/5/2023).

Sandiaga Uno menjelaskan bahwa kerja sama bilateral bidang pariwisata antara Indonesia dan Korea Selatan sudah berlangsung sejak 17 tahun. Dalam MoU Kerja sama Bidang Pariwisata yang ditandatangani di Jakarta pada 4 Desember 2006, tercatat ada lima bidang kerja sama yang disepakati, yaitu promosi; pengembangan produk; pendidikan dan pelatihan melalui pertukaran informasi; penelitian dan pengembangan; serta kerja sama sektor swasta.

"Para pihak wajib mendorong usaha terkait pariwisata masing-masing, khususnya perjalanan lembaga dan lembaga lain, untuk menjalin kontak bisnis, untuk membuat program promosi investasi, dan untuk bertukar pengalaman dan informasi," ungkap Sandiaga Uno seperti dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (5/4).

"Selain itu, juga mengembangkan program promosi bersama untuk dipasarkan di Indonesia dan Korea Selatan."

Merujuk hal tersebut, Sandiaga Uno mengatakan bahwa dirinya menawarkan lima kerja sama terkini. Pertama, adalah konektivitas, sehingga Indonesia memiliki lebih banyak penerbangan langsung dari Korea Selatan ke Denpasar, Jakarta, dan kota-kota lainnya.

"Saat ini tersedia penerbangan langsung Incheon-Soekarno Hatta-Incheon dengan maskapai penerbangan Garuda Indonesia, Korean Air dan OZ (Asiana) dan Incheon-Denpasar-Incheon," jelasnya.

Tawaran kedua adalah meningkatkan kerja sama terpadu (joint promotion) dengan perusahaan dari Korea Selatan pada tahun 2024. Kerja sama ini, sebut Sandiaga Uno, telah dilakukan oleh Hana dan Mode.

"Indonesia memerlukan rekomendasi dari KTO bagi yang potensial dan memenuhi syarat TA/TO dan grosir dari Korea Selatan," tutur Sandiaga Uno.

Yang ketiga adalah peningkatan program pertukaran pelajar, beasiswa atau kursus bagi mahasiswa politeknik pariwisata, pegawai asal Indonesia, serta program magang bagi mahasiswa.

"Saat ini ada beasiswa kursus dari KOPIST (Korea Partnership Initiative for Sustainable Tourism), kami berharap ke depannya akan lebih banyak lagi pertukaran pelajar dari Korea Selatan dan Indonesia," ungkap Sandiaga Uno.

Tawaran selanjutnya yang disampaikan Sandiaga Uno adalah mendukung usulan Indonesia menjadi Dewan Eksekutif United Nations World Tourism Organization (UNWTO). Kemudian, ungkap Sandiaga Uno, adalah kemungkinan pencocokan bisnis antara Korea Selatan dan Indonesia.

Hal tersebut merujuk pada data wisatawan mancanegara asal Indonesia yang pernah berkunjung ke Korea Selatan dalam 10 tahun terakhir. Begitu juga dengan data wisatawan asal Korea Selatan yang berkunjung ke Indonesia.

Diketahui, Korea Selatan termasuk dalam 20 besar turis asing yang berkunjung ke Indonesia. Wisatawan asal Korea Selatan tercatat menduduki peringkat ke-11 dengan 121.273 kunjungan ke Indonesia pada tahun 2022.

"Tahun ini, kami menargetkan lebih tinggi kunjungan wisatawan asal Korea Selatan, yaitu mencapai 94.200-199.200 kunjungan," ungkapnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tawaran Kerja Sama di Sektor Ekonomi Kreatif

Menparekraf RI Sandiaga Uno saat bertemu dengan Wakil Menteri Bidang Olahraga, Pariwisata, dan Komunikasi Publik (MCTS) Yongman CHO di Seoul pada Kamis (4/5/2023). (Dok. Ist)
Menparekraf RI Sandiaga Uno saat bertemu dengan Wakil Menteri Bidang Olahraga, Pariwisata, dan Komunikasi Publik (MCTS) Yongman CHO di Seoul pada Kamis (4/5/2023). (Dok. Ist)

Penawaran kerja sama juga disampaikan Sandiaga Uno dalam sektor ekonomi kreatif, yaitu kerja sama timbal balik dalam sektor ekonomi kreatif antara kedua negara, kemudahan akses pasar untuk produk ekonomi kreatif dari Indonesia ke Korea, pertukaran program, pelatihan pendidikan, peningkatan kapasitas, dan transfer ilmu di sektor ekonomi kreatif.

Berikutnya adalah memfasilitasi produksi bersama dan program co-branding dalam sektor ekonomi kreatif.

"Yang juga kami tawarkan adalah investasi dalam sektor ekonomi kreatif di Indonesia," ungkap Sandiaga Uno.

Tawaran kerja sama dalam sektor pariwisata dan ekonomi kreatif tersebut disambut baik oleh Yongman. Dia menyampaikan berbagai penawaran tersebut sejalan dengan rencana bisnis Kementerian Budaya, Olahraga, dan Pariwisata Korea Selatan.

Rencana bisnis yang dimaksud Yongman CHO antara lain, mendorong K-contents untuk mengubah struktur ekspor Korea dengan mendukung siklus hidup pelaku usaha dan perusahaan startup; mendukung permodalan 790 miliar won dalam sektor ekonomi kreatif; pengembangan 10.000 konten kreator dan perusahaan konten kreatif ke 15 lokasi di luar negeri; serta mendukung ekspor industri terkait melalui promosi K-brand dan K-expo.

"Korea Selatan menjadi negara yang menarik secara budaya yang pertumbuhan nasionalnya didorong oleh K-culture dan kebahagiaan masyarakat," kata Yongman.

Usai menyampaikan masing-masing paparan, keduanya pun bertukar cenderamata. Dalam kesempatan tersebut, Sandiaga Uno menyampaikan terima kasih atas penyambutan yang luar biasa. Sementara itu, Yongman pun sempat meminta agar Sandiaga Uno bisa tinggal sejenak menikmati keindahan budaya Korea Selatan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya