Bocah Berusia 7 Tahun Ini Mengklaim Reinkarnasi Perancang Busana Gucci, Sharon Stone Jadi Kliennya

Max Alexander, bocah yang berusia 7 tahun telah menciptakan gaun sejak dirinya berusia 4 tahun dan dia bersikeras bahwa dia adalah desainer ikonik Italia Guccio Gucci di kehidupan sebelumnya.

oleh Linda Sapira diperbarui 26 Mei 2023, 19:10 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2023, 19:10 WIB
Fashion Show Gucci
Para model menampilkan kreasi merek Italia Gucci selama Gucci 2024 Cruise Collection Fashion Show di Istana Gyeongbok-gung di Seoul pada 16 Mei 2023. (HEON-KYUN JEON / POOL / AFP)

Liputan6.com, Milan - Max Alexander adalah bocah berusia 7 tahun yang telah menciptakan gaun sejak dirinya berusia 4 tahun. Dia bersikeras mengklaim dirinya desainer ikonik Italia Guccio Gucci di kehidupan sebelumnya.

Sebagian besar anak laki-laki berusia 7 tahun mungkin bahkan tidak tahu siapa, atau apa itu Gucci, tetapi Max Alexander, perancang busana berbakat dari AS itu tidak hanya tahu semua tentang perancang busana terkenal Italia itu tapi mengaku pernah menjadi dirinya di kehidupan masa lalunya.

Dikutip dari odditycentral.com, Selasa (23/5/2023), ibu anak laki-laki itu, Madison, mengatakan bahwa putranya mengungkapkan kecintaannya terhadap busana wanita pada suatu malam di tahun 2021. Saat mereka semua sedang makan.

Saat itu Madison meminta manekin untuk memajang kreasinya. Setelah membuatnya dari karton, dia menampilkan bakat luar biasanya. Di usia ketika anak-anak lain baru belajar membaca dan menulis, Max adalah perancang busana berpengalaman dengan klien seperti Sharon Stone di resumenya.

"Saya tidak menyadarinya. Dia memberi tahu kami. Kami sedang makan malam, dan dia benar-benar mengatakan, 'Saya butuh manekin'," kenang Madison Alexander.

"Dia sangat serius, sama sekali tidak tertawa. Saya seperti, 'Oke, saya belum pernah melihat Anda tertarik pada fesyen. Apa yang kamu bicarakan?' lalu dia berkata, 'Itu karena saya tidak memiliki manekin. Jika Anda memberi saya manekin, saya akan menunjukkannya kepada Anda. Saya pembuat gaun'," tambah Madison ketika mengenang anaknya.

"Dia baru saja mulai membuat gaun, itu adalah hal yang paling gila," kata sang ibu kepada People Magazine. "Saya berlari menghampiri suami saya dan meminta suamiku melihat apa yang dilakukan Max," ujarnya kembali. 

 

Dirinya Tidak Pernah mengenal Fesyen Sebelumnya

<p>Ilustrasi menjahit. (Copyright foto: Pexels.com/Los Muertos Crew)</p>
Ilustrasi menjahit. (Copyright foto: Pexels.com/Los Muertos Crew)

Hal yang paling gila adalah Max tidak pernah mengenal fesyen wanita sebelumnya, dia baru saja mulai membuat gaun, dan dia rajin melatih dirinya sendiri tentang menjahit, kain dan sejenisnya.

Orang tuanya percaya bahwa fesyen ada dalam gennya, karena kakek neneknya berkecimpung dalam bisnis fesyen di Montreal, tetapi bocah itu tidak tahu apa-apa tentang hal tersebut ketika dia mulai menjahit.

Max menghabiskan beberapa minggu untuk menonton ibunya menggunakan mesin jahit sebelum dia mencobanya sendiri, tetapi dia tampaknya melampaui keterampilannya sejak saat itu.

Pada awalnya, orang tuanya berpikir bahwa minatnya pada fesyen tidak lebih dari iseng sementara, tetapi dia bertahan dengan itu selama 3 tahun terakhir dan lebih bersemangat setiap harinya.

"Itu benar-benar bagian yang tidak biasa yang membuat saya terkesan, adalah komitmen untuk anak yang sangat muda, dan hasratnya yang sebenarnya ingin membuat orang merasa cantik, yang telah dia ceritakan kepada kami sejak dia berusia 4 tahun," kata ibu Max.

Perancang berusia 7 tahun ini sebenarnya memiliki penjelasan yang cukup bagus untuk keterampilannya yang mengesankan.

Rupanya, dia memberi tahu Majalah People bahwa dia adalah Guccio Gucci di kehidupan lain, dan ibunya berkata bahwa suatu hari dia bermimpi menjadi kepala rumah mode Gucci, atau setidaknya menjalankan studionya sendiri.

Dia pasti memulai dengan awal yang baik, dengan lebih dari 100 desain, gaunnya terjual di seluruh dunia, dan bahkan jaketnya dipesan oleh aktris Sharon Stone.

Berusia 10 Tahun, Ini Makeup Artis Termuda di Ajang London Fashion Week

Makeup
Natthanan, gadis cilik berusia 10 tahun yang sukses menjadi makeup artis termuda di panggung London Fashion Week. (Foto: Instagram @bbcnews)

Terlepas dari usia belia Max yang menciptakan dan merancang baju buatannya sendiri, ada juga Natthanan si gadis cilik asal Thailand yang sudah gemar bermain makeup sejak usia lima tahun.

Namun berbeda dengan gadis seusianya, Natthanan terlihat serius mengaplikasikan makeup. Seperti yang direkam Ibunya saat ia bermain dengan makeup dan mengunggahnya ke Facebook.

Mungkin karena Natthanan masih sangat kecil untuk mengenal makeup, reaksi netizen ada yang kagum terhadap talentanya, tapi banyak juga yang berkomentar negatif. Hal ini sempat membuat Natthanan berkecil hati saat ia sudah bisa membaca di usia tujuh tahun.

Tapi, beruntungnya ia memiliki keluarga yang suportif dan mampu melihat kemampuan luar biasa dari gadis ini lewat makeup sejak dini.

Pada usia tujuh tahun, Natthanan mulai ikut kursus makeup dengan serius dan menjadi makeup artist professional.

Tak berhenti sampai di situ, Ia pun aktif mengunggah video makeup tutorial di Facebook page miliknya yang telah diikuti lebih dari 750ribu orang.

Baca selengkapnya di sini... 

Tren Busana Anak di Jakarta Fashion Trend 2023, Angkat Tradisi hingga Futuristik

Jakarta Fashion Trend 2023 ikut menyertakan lini busana anak
Jakarta Fashion Trend 2023 ikut menyertakan lini busana anak. (Dok: Instagram)

Berbicara mengenai fesyen, Indonesia Fashion Chamber (IFC) kembali digelar untuk keempat kalinya dan berlangsung selama dua hari, 11--12 Januari 2023. Di hari kedua pagelaran, ada hal menarik ditampilkan yang belum pernah diusung sebelumnya, yakni sorotan khusus untuk kategori busana anak.

Ketua Pelaksana IFC Hannie Hananto mengatakan, lini busana anak yang hadir di JFT 2023 mengangkat konten lokal dan mengacu pada tren global, termasuk isu sustainable fashion yang tengah menjadi perhatian dunia. "Fesyen anak mulai dari ready-to-wear bahkan sampai avant garde sekarang ini juga memiliki peminat," ungkap Hannie saat konferensi pers, Rabu, 11 Januari 2023.

Ia mengatakan ranah fesyen anak belum banyak dikembangkan di Indonesia. Dia berharap melalui ajang JFT 2023, bisa memicu brand lokal untuk turut menciptakan koleksi anak, karena memiliki pasar khusus.  

Sebanyak 11 jenama fesyen anak mencoba mendeskripsikan tren busana anak dalam berbagai bentuk. Pertama, ada koleksi dari ARAJI yang mengusung tema "MIDNIGHTBLOOM" dengan inspirasi dari sisi unik dan sisi magis Bunga Wijaya Kusuma. Kisah mengenai Wijaya Kusuma dituangkan ARAJI menjadi 10 koleksi busana pesta yang elegan, namun tetap nyaman digunakan anak-anak.

Baca selengkapnya di sini... 

Infografis Desainer Indonesia di Pentas Fesyen Dunia
Infografis desainer Indonesia di pentas fesyen dunia (Liputan6.com/Trie Yasni))
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya