Penembakan di 2 Markas Polisi Vietnam Tewaskan 9 Orang, Pejabat Kepolisian Ikut Jadi Korban

Kekerasan akibat senjata api sangat jarang terjadi di Vietnam, di mana penduduk dilarang memiliki senjata api dan pasar gelap senjata juga terbatas.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 12 Jun 2023, 18:01 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2023, 18:01 WIB
ilustrasi bendera Vietnam (AFP)
ilustrasi bendera Vietnam (AFP)

Liputan6.com, Hanoi - Aksi penembakan terjadi di dua markas polisi di Vietnam's Central Highland dan menewaskan sembilan orang, termasuk empat petugas. Hal ini diungkapkan oleh otoritas setempat, Senin (12/6/2023). 

Dilansir Channel News Asia, sebanyak 26 orang telah ditangkap terkait dengan serangan tembakan yang terjadi pada Minggu (11/6) dini hari di distrik Cu Kuin, provinsi Dak Lak, menurut situs web Kementerian Keamanan Publik (MPS).

"Pada dini hari tanggal 11 Juni 2023, sekelompok orang yang menggunakan sepeda motor menggunakan senjata api dan senjata berbahaya lainnya untuk menyerang dan merusak markas komite rakyat dan kantor polisi di dua desa, yaitu Ea Tieu dan Ea Ktur," demikian seperti dikutip dari situs tersebut.

Empat petugas polisi, dua pejabat setempat, dan tiga warga sipil menjadi korban tewas akibat insiden tersebut. Sementara dua petugas polisi mengalami luka serius.

Saat ini, polisi sedang mencari lebih banyak tersangka.

Laporan sebelumnya oleh MPS mengatakan bahwa dua orang yang ditahan sebagai sandera oleh para penyerang telah dibebaskan, sedangkan seorang lainnya yang juga ditahan, kemudian berhasil menyelamatkan diri.

 

Daerah Sensitif

ilustrasi peluru tembakan.
ilustrasi peluru tembakan. (iStockphoto)

Vietnam's Central Highland yang menjadi wilayah sejumlah suku minoritas etnis, dianggap sebagai daerah yang sensitif bagi pemerintah otoriter Vietnam dan sudah lama menjadi keluhan atas masalah hak tanah.

Beberapa suku di daerah tersebut - yang secara kolektif dikenal sebagai Montagnards - berpihak pada wilayah bagian selatan yang didukung oleh Amerika Serikat selama perang Vietnam. Beberapa orang mendukung otonomi yang lebih besar, sementara sejumlah lainnya di luar negeri menganjurkan kemerdekaan bagi daerah tersebut.

Kekerasan senjata api sangat jarang terjadi di Vietnam, di mana penduduk dilarang memiliki senjata api dan pasar gelap senjata juga terbatas.

Adapun pada kasus sebelumnya, empat orang tewas ditembak di arena taruhan sabung ayam ilegal di pinggiran kota Ho Chi Minh pada Januari 2020. Dan dalam peristiwa tembakan lainnya pada tahun 2016, dua pejabat senior di provinsi Yen Bai utara tewas ditembak oleh seorang kolega di kantor mereka sebelum pelaku menembak dirinya sendiri.

Infografis Cara China hingga Vietnam Tangani Virus Corona. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Cara China hingga Vietnam Tangani Virus Corona. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya