Pembunuhan Capres Ekuador Fernando Villavicencio: 6 Warga Kolombia yang Terlibat Ditangkap

Enam orang telah ditangkap di Ekuador pada Kamis 10 Agustus 2023 malam waktu setempat sehubungan dengan pembunuhan kandidat presiden Fernando Villavicencio sehari sebelumnya.

oleh Hariz Barak diperbarui 13 Agu 2023, 16:00 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2023, 16:00 WIB
Calon Presiden Ekuador Fernando Villavicencio Ditembak Mati
Polisi dan pekerja darurat berdiri di luar klinik tempat calon presiden Fernando Villavicencio dibawa setelah dia ditembak mati usai kampanye di Quito, Ekuador, Rabu (9/8/2023). Penembakan ini berlangsung 10 hari menjelang pemilihan umum (Pemilu) pada 20 Agustus mendatang. (AP Photo/Juan Diego Montenegro)

Liputan6.com, Quito - Enam orang telah ditangkap di Ekuador pada Kamis 10 Agustus 2023 malam waktu setempat sehubungan dengan pembunuhan kandidat presiden Fernando Villavicencio sehari sebelumnya.

Villavicencio, seorang pejuang anti-korupsi terkenal, ditembak mati ketika ia meninggalkan acara kampanye di ibukota, Quito.

Pria bersenjata yang menembak Villavicencio tewas dalam baku tembak dengan polisi.

Menteri Dalam Negeri Juan Zapata menggambarkan pembunuhan itu sebagai "kejahatan politik yang bersifat teroris" yang bertujuan menyabotase pemilihan presiden 20 Agustus.

Dia menambahkan bahwa "mereka yang ditangkap adalah anggota geng kejahatan terorganisir", demikian seperti dikutip dari DW, Minggu (13/8/2023).

"Polisi nasional sekarang memiliki penangkapan pertama terhadap dugaan dalang dari peristiwa keji ini dan akan menggunakan semua kapasitas operasi dan investigasi mereka untuk menemukan motif kejahatan ini dan otak intelektualnya," kata Zapata.

Semua pelaku yang ditangkap, termasuk satu orang yang tewas, adalah orang Kolombia, kata polisi kepada kantor berita AFP.

Selama penangkapan dan penggerebekan, polisi menemukan senjata termasuk senapan, senapan mesin ringan, empat pistol, tiga granat, dua magasin senapan dan empat kotak amunisi. Mereka juga menemukan kendaraan curian.


Keadaan Darurat Ditetapkan di Ekuador

Calon Presiden Ekuador Fernando Villavicencio Ditembak Mati
Pekan lalu, Villavicencio yang merupakan seorang mantan jurnalis, mengatakan bahwa dia dan timnya telah diancam oleh pemimpin geng yang terkait dengan perdagangan narkoba. (AP Photo/Juan Diego Montenegro)

Presiden Ekuador Guillermo Lasso mengumumkan keadaan darurat dua bulan setelah insiden itu.

Dia juga menyatakan tiga hari berkabung.

FBI Amerika Serikat mengkonfirmasi bahwa Lasso telah meminta bantuan penyelidikan.

Pemerintah Ekuador mengatakan bahwa meskipun pembunuhan itu merupakan upaya untuk menyabotase pemilihan, pemungutan suara tetap akan dilanjutkan.

"Warga memiliki jaminan bahwa angkatan bersenjata akan memberikan keamanan yang diperlukan untuk realisasi pemungutan suara, suara Ekuador akan menjadi respons terbaik terhadap mafia dan sekutu mereka," kata Menteri Pertahanan Luis Lara kepada wartawan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya