Liputan6.com, Mexico - Maraton Mexico City bulan Agustus lalu menarik perhatian dunia olahraga, ketika penyelenggara mengumumkan diskualifikasi besar-besaran, dengan 11.000 dari 30.000 peserta dianggap bersalah karena melakukan kecurangan.
Melansir dari Odditycentral pada Sabtu (9/9/2023), mereka diketahui dituduh memotong bagian dari lintasan yang panjangnya 26,2 mil, mengacaukan sportifitas perlombaan.
Kejadian kecurangan dalam maraton memang bukan hal baru. Namun, apa yang terjadi dalam Maraton Mexico City tahun ini mencatat rekor baru dalam sejarah. Sebanyak 11.000 pelari, lebih dari satu dari tiga peserta, harus menerima diskualifikasi karena memanfaatkan berbagai alat transportasi untuk memotong jarak perlombaan.
Advertisement
Kecurangan semacam ini telah mencoreng beberapa acara olahraga besar di seluruh dunia, dan terkadang pelakunya termasuk atlet-atlet terkenal.
Pada kasus ini, sejumlah pelari yang pernah bersinar dalam lari maraton internasional, seperti Joasia Zakrzewski dari Australia yang dituduh menggunakan mobil selama balapan, dan Kelly Agnew yang diduga bersembunyi di dalam toilet portabel untuk menghindari berlari beberapa putaran balapan, ikut tersebut namanya dalam kasus ini.
"Institut Olahraga Kota Meksiko menginformasikan bahwa mereka akan melanjutkan untuk mengidentifikasi kasus-kasus di mana peserta XL Mexico City Marathon Telcel 2023 menunjukkan sikap tidak sportif selama acara berlangsung dan akan membatalkan keikutsertaan mereka,” kata penyelenggara maraton dalam pernyataan kepada Marca, surat kabar Spanyol.
Peserta Bantah Lakukan Kecurangan
Investigasi dimulai setelah penyelenggara menerima beberapa laporan mengenai pelari yang menggunakan berbagai moda transportasi, mulai dari mobil hingga sepeda, untuk berbuat curang selama perlombaan pada 27 Agustus lalu. Ketika data pelacak 5 km dianalisis, terungkap bahwa ribuan pelari belum benar-benar menyelesaikan keseluruhan acara perlombaan.
Sejumlah pelari yang terkena dampak diskualifikasi telah membantah tuduhan tersebut dengan berbagai argumen, mengklaim bahwa pelacak mereka mengalami kesalahan. Namun, penyelenggara Mexico City Marathon, salah satu acara lari paling bergengsi di Amerika Utara, telah mempertahankan keputusan mereka hingga saat ini.
Maraton utama di Meksiko pernah dilanda kecurangan besar-besaran sebelumnya. Pada tahun 2017, sebanyak 6.000 pelari harus merelakan medali finish mereka setelah dianggap tidak menyelesaikan seluruh perlombaan. Pada tahun berikutnya, kisah serupa terjadi dengan 3.000 peserta lainnya didiskualifikasi.
Namun skandal tahun ini jelas merupakan yang terbesar. Beruntungnya, tidak ada satu pun pelari elit terdaftar yang didiskualifikasi.
Advertisement