Venezuela Kirim 11.000 Tentara untuk Kuasai Penjara Tocoron yang Dikendalikan Gangster

Venezuela mengirim 11.000 tentara untuk mendapatkan kembali kendali atas salah satu penjara terbesarnya yang telah dikuasai oleh geng kriminal terkuat di negara tersebut.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 21 Sep 2023, 20:10 WIB
Diterbitkan 21 Sep 2023, 20:10 WIB
Kerusuhan di penjara Venezuela
(Foto: Time) Tahanan yang membludak di Chacao, Venezula

Liputan6.com, Jakarta - Venezuela mengirim 11.000 tentara untuk mendapatkan kembali kendali atas salah satu penjara terbesarnya yang telah dikuasai oleh geng kriminal terkuat di negara tersebut.

Penjara Tocoron, di bagian utara negara itu, berada di bawah kendali mega-geng Tren de Aragua selama bertahun-tahun, dikutip dari BBC, Kamis (21/9/2023).

Para anggota dapat bebas berkeliaran di sekitar penjara, yang memiliki fasilitas seperti hotel termasuk kolam renang, klub malam dan kebun binatang mini, tulis media lokal.

Para pejabat mengatakan, 6.000 narapidana akan dipindahkan ke penjara lain.

Banyak penghuni bebas tinggal di dalam penjara bersama narapidana. Setelah pihak berwenang mengumumkan bahwa para tahanan akan direlokasi, beberapa kerabat menangis di luar, tidak yakin ke mana mereka akan pergi selanjutnya.

“Saya menunggu untuk mendengar ke mana mereka akan membawa suami saya. Saya tinggal di sana, namun mereka mengusir kami,” kata Gladys Hernández kepada kantor berita AFP.

Dilaporkan bahwa wartawan melihat penjaga keamanan membawa sepeda motor, televisi dan microwave dari penjara.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pujian untuk Anggota Tentara

Dalam sebuah pernyataan yang diposting ke X, sebelumnya Twitter, Kementerian Dalam Negeri Venezuela mengucapkan selamat kepada para petugas karena telah mendapatkan kembali penjara tersebut dan membongkar “pusat konspirasi dan kejahatan”.

Pemimpin geng Tren de Aragua, Héctor Guerrero Flores, menjalani hukuman 17 tahun penjara karena pembunuhan dan perdagangan narkoba.

Namun, dia begitu berkuasa sehingga dia dilaporkan sering datang dan pergi dengan bebas dari penjara sebelum menjadi narapidana penuh waktu, menurut Carlos Nieto, koordinator kelompok hak asasi penjara A Window to Freedom.

Bendera Venezuela Antar Pemakaman Remaja yang Tewas Akibat Kerusuhan
Bendera negara Venezuela yang bawa saat mengiringi pemakaman Jose Francisco Guerrero di San Cristobal, Tachira State, Venezuela (19/5). Jose tewas akibat tembakan saat ia terjebak dalam konfrontasi antara demonstran dan polisi setempat. (AFP/Luis Robayo)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya